PALU – PT Bank Sulteng menyatakan kesiapannya untuk mendukung penguatan kemandirian ekonomi bagi warga binaan Pemasyarakatan di Sulawesi Tengah.
Kesiapan ini ditunjukkan melalui kolaborasi dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sulawesi Tengah dalam rangka mewujudkan sistem pemasyarakatan modern yang tidak hanya berfokus pada pembinaan moral, tetapi juga pemberdayaan ekonomi dan inklusi keuangan.
Direktur Utama PT Bank Sulteng, Hj. Ramiyatie, menyambut positif langkah strategis yang dilakukan Kanwil Ditjenpas Sulawesi Tengah tersebut.
Ia menilai, pemberdayaan warga binaan (wabin) memiliki dampak sosial dan ekonomi yang besar, terutama dalam mendukung visi pembangunan daerah serta program pengentasan kemiskinan.
“Kami siap menjadi mitra strategis dalam program pembinaan dan pemberdayaan ekonomi Warga Binaan. Sinergi ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga bagian dari tanggung jawab sosial untuk membuka kesempatan baru bagi mereka agar bisa kembali produktif di tengah masyarakat,” tegas Ramiyatie, Selasa (14/10)
Kolaborasi dengan Bank Sulteng menjadi bagian penting dari transformasi Pemasyarakatan yang tengah digalakkan oleh Kakanwil Ditjenpas Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan. Ia menegaskan bahwa Pemasyarakatan kini didorong untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi rakyat berbasis keterampilan dan inklusi keuangan.
“Kami ingin mengubah paradigma lama bahwa warga binaan hanya menjalani hukuman. Sekarang mereka harus dibekali keterampilan dan akses ke dunia usaha. Tujuan besar kami adalah menjadikan mereka wirausaha mandiri,” ujar Bagus.
Lebih lanjut, Bagus juga menyinggung perubahan arah kebijakan hukum nasional melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang KUHP Nasional yang memperkenalkan paradigma baru pemidanaan berbasis pidana pengawasan dan pidana kerja sosial.
“KUHP baru membawa semangat pembinaan yang lebih produktif, humanis, dan berdampak ekonomi. Pendekatannya bukan sekadar menghukum, tetapi memulihkan dan memberdayakan,” tambahnya.
Melalui kerja sama ini, kedua pihak berkomitmen untuk mengembangkan pola kemitraan berkelanjutan, termasuk pembukaan akses permodalan mikro, pelatihan kewirausahaan, dan pendampingan usaha bagi Warga Binaan. Langkah ini juga selaras dengan Asta Cita Presiden RI serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang menekankan pentingnya pembinaan berbasis ekonomi kerakyatan.
Selain menggandeng Bank Sulteng, Kanwil Ditjenpas Sulawesi Tengah juga menjalin kolaborasi strategis dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Sulawesi Tengah. Sinergi dengan KADIN diharapkan memperkuat ekosistem pembinaan produktif melalui pengembangan UMKM dan kewirausahaan sosial bagi Warga Binaan.
Dalam pertemuan bersama Ketua KADIN Sulteng, H. Moh. Nur Dg Rahmatu, Bagus Kurniawan menegaskan pentingnya keterlibatan dunia usaha dalam mendukung program pembinaan ekonomi produktif.
“Kemandirian ekonomi bagi Warga Binaan tidak bisa dibangun hanya dari dalam tembok Lapas. Diperlukan dukungan nyata dari dunia usaha, dan KADIN memiliki peran strategis untuk membuka ruang kolaborasi tersebut,” ujar Bagus.
KADIN pun menyatakan kesiapan bersinergi melalui program pelatihan, pengembangan UMKM, serta kegiatan sosial seperti Program Makan Bergizi Gratis dan program 20 ribu wirausahawan yang dicanangkan Gubernur Sulawesi Tengah.
Hasil pertemuan itu menyepakati tindak lanjut berupa penandatanganan nota kesepahaman antara Kanwil Ditjenpas Sulteng dengan mitra strategis, termasuk Bank Sulteng dan KADIN. Kolaborasi multipihak ini diharapkan mampu melahirkan Warga Binaan yang produktif, mandiri, serta berkontribusi positif bagi masyarakat dan pembangunan daerah. ***

