DONGGALA – Wawan, pemilik kebun durian Montong di Desa Ape, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, mengungkapkan keluhannya bersama masyarakat setempat terhadap kerusakan kebun warga, akibat banjir yang sering menghantui kebun mereka. Sejak bencana gempa dan tsunami tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Donggala tidak pernah memperbaiki saluran air atau irigasi di daerah itu, menyebabkan kerugian bagi masyarakat setempat.
Wawan menjelaskan bahwa sejak peristiwa tersebut, warga tidak berani menanam padi karena risiko banjir yang mengancam sawah, ladang, dan kebun milik mereka.
“Coba lihat di desa kami, mana ada yang punya sawah lagi? Karena kalau hujan, sawah disini hanya rusak kena banjir. Saya juga sudah berapa pohon durianku hanyut dibawa banjir,” ungkap Wawan kepada media Alkhairaat, Kamis (15/2).
Dengan kunjungan Ketua DPD Gerindra Sulteng, Longki Djanggola, Wawan berharap keluhan warga dapat disampaikan kepada pihak berwenang.
“Semoga Longki Djanggola mendulang suara di Pemilu kemarin, sehingga keluhan warga desa Ape bisa cepat direspon,” tambahnya.
Wawan, selain memiliki kebun durian montong, juga memiliki jenis buah seperti musang king, dan super tembaga. Dia juga memiliki tanaman buah jambu crystal, pepaya California, nangka, alpukat, nanas, dan pisang.
Meskipun hasil panen belum pernah dijual ke pasar, jika panen Wawan selalu membagi-bagikan buah-buah tersebut kepada masyarakat setempat untuk dinikmati.
Menurut Wawan, ambisinya memiliki kebun sendiri yang luas didasari oleh ketertarikan dan hobi terhadap buah-buahan, serta latar belakang sebagai anak petani. Dengan harapan agar pemerintah setempat dapat memberikan perhatian lebih terhadap kondisi infrastruktur yang memengaruhi keberlangsungan kehidupan masyarakat petani di Desa Ape Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG