PALU – Banjir yang terjadi pada Kamis (12/10) lalu mengakibatkan dua sumber air atau intake milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Palu, rusak.
Dua sumber air tersebut yakni intake Kawatuna dan Poboya. Beberapa pondasi yang dibangun sebagai penangkap aliran sungai retak dan hancur akibat derasnya banjir.
Akibatnya, sekitar 1.764 pelanggan di wilayah Kecamatan Palu Selatan dan 2.322 di Kecamatan Mantikulore tidak mendapatkan suplai air bersih selama beberapa hari terakhir.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur PDAM Palu, Kurniawansyah, Kamis (19/10), mengatakan, banjir juga mengakibatkan beberapa pipa distribusi utama mengalami kerusakan yang cukup parah.
“Di wilayah Poboya terdapat setidaknya 10 batang pipa diameter 8 inch yang putus dan hanyut terbawa air serta ada sekitar 30 batang diameter 6 inch yang didapati dalam keadaan patah dan remuk,” bebernya.
Menurutnya, dampak kerusakan intake dan pipa distribusi utama mengakibatkan pelayanan air kepada pelanggan terhenti sampai dengan waktu yang belum bisa ditentukan.
“Sama sekali belum bisa kita distribusikan hingga kini. Kami memohon maaf atas hal itu karena ini adalah bencana alam, ketentuan dari yang kuasa,” katanya.
Pihaknya akan mengupayakan perbaikan secepat mungkin sehingga pada Senin nanti, air sudah mengalir.
“Untuk antisipasi kebutuhan air, kita akan menaruh tong air di wilayah Perdos sampai selesai perbaikan,” tutupnya. (HAMID)