SIGI – Sedikitnya 10 hektar lahan persawahan di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, terendam lumpur akibat banjir bandang yang terjadi pekan lalu. Padahal, persawahan tersebut belum lama ditanami oleh petani setempat.
Jalan menuju ke desa tersebut juga sempat terputus akibat tertimbun reruntuhan material tanah dan bebatuan.
Saat ini, jalan menuju desa tersebut sudah dapat dilalui, namun hanya kendaraan roda dua.
“Tapi perlu penanganan cepat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi dengan menurunkan alat berat. Penanganan lahan persawahan juga harus segera dilakukan,” kata Anggota DPRD Sigi, James Tulandi, Senin (27/11).
Menurutnya, masuknya air ke lahan persawahan disebabkan banyaknya material berupa kayu yang tertumpuk dibawah jembatan sehingga air tidak dapat mengalir, lalu meluap ke areal persawahan.
“Kita belum tahu berapa kerugian warga akibat bencana itu. Hari ini (kemarin), kami bersama ketua DPRD akan naik lagi ke Lembantongoa. Kita ingin penanganan secepatnya dari Bupati Sigi,” kata politisi Partai Hanura itu.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Darurat dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sigi, Yani mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak dengan bencana tersebut, karena menyangkut lahan pertanian, bukan terkait fisik manusia ataupun perumahan.
“Tidak ada pengungsi maupun hal-hal yang mengancam warga. Yang berkompeten itu PU karena terkait dengan normalisasi sungai,” terangnya.
Selain itu, kata dia, BPBD juga tidak memiliki alat berat seperti PU.
“Kades setempat juga sudah menyampaikan hal tersebut, tetapi BPBD tidak bisa berbuat apa-apa. Walaupun kita bisa meminjam alat berat, namun prosedurnya panjang, sementara persoalan yang dihadapi sudah emergency,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini pihaknya telah menurunkan bantuan tenda bagi warga Desa Pakuli, Kecamatan Gumbasa, yang baru saja dilanda gempa belum lama ini. Gempa tersebut menyebabkan 111 rumah warga mengalami rusak ringan.
Yani mengatakan, pihaknya telah membangunkan tenda sementara bagi warga Desa Pakuli.
“Atas laporan Kades setempat, warga khawatir tinggal di rumah sehingga kami membangunkan tenda,” katanya.
Yani menambahkan, pihaknya akan mengirimkan dua tenda lagi sebagaimana permintaan warga. (HADY)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.