PARIMO – Bangun Unit transfusi Darah (UTD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) perlu dukungan dari pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat.
Mengingat kebutuhan darah di Kabupaten itu merupakan masalah setiap tahunnya bagi penerima darah.
Kepala Markas PMI Parimo, Srikandi Puja Passau mengatakan, pembangunan UTD merupakan bagian rencana jangka panjang PMI. Bahkan, pihaknya telah melakukan komunikasi Sekretaris kabupaten terkait dukungan tersebut.
“PMI telah menyiapkan lahan pembangunan gedung UTD, namun terkendala dengan anggaran pembangunannya,” ungkapnya ditemui Rabu (28/07).
Ia menuturkan, hasil komunikasi bersama Sekkab telah menghubungi langsung direktur RSUD Anuntaloko Parigi, untuk peralatan donor darah di UPTD agar dialihkan ke PMI untuk kebutuhan UTD.
Ia menjelaskan, berdasarkan aturan Permenkes rumah sakit hanya menyiapkan Bank Darah, adanya revisi terkait unit transfuse maka dibolehkan untuk membuka unit transfuse sendiri.
“Kondisinya saat ini, jika ada kasus pasien membutuhkan darah dari wilayah utara Parimo harus dirujuk hingga ke rumah sakit di ibu kota kabupaten. Padahal, di rumah sakit Tombolotutu, sudah memiliki Bank Darah, tetapi tidak difungsikan. Sebab, peralatan dan petugas belum memadai,” ujarnya.
Sejauh ini, terkait ketersediaan peralatan, PMI tengah melakukan komunikasi dengan perusahaan Alat Kesehatan (Alkes), dengan sistem pembayaran bertahap atau dicicil. Sebab, biaya pengadaan peralatan ini sangat besar.
Ia menambahkan, jika adanya dukungan dengan keberadaan UTD, PMI akan mendapatkan anggaran hibah dari pemerintah setempat Sehingga, dapat membayar pengadaan Alkes itu.
“Kalau kita melihat Provinsi dana hibah ke PMI mencapai Rp 2 miliar. Karena memang biaya pengelolaan UTD besar, untuk honor tenaga pembantu, dokter, dan perawat,” tutupnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin