PALU – PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) Persero tengah merampungkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan ditargetkan rampung tahun ini.
Asisten Manajer Bidang Perizinan dan Pertanahan, PT PLN Persero Area Palu, Wawan mengatakan, pembangkit yang akan dibangun bernama PLTU Palu 3 yang berlokasi di Desa Lero.
“Progressnya sudah mencapai 80 persen dan pada bulan september 2023 sudah selesa,” kata Wawan, usai bertemu Wali Kota Palu, Senin (13/02).
Menurutnya, pertemuan dengan wali kota adalah untuk membicarakan lahan untuk pembangunan tower
“Kami meminta dukungan berupa penunjukan lokasi (penlok) agar proses ini berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pembangunan PLTU Palu 3 itu dari arah Tawaeli sampai Talise. Untuk itu, ada 102 tower yang saat ini sementara dibangun.
Nantinya, lanjut dia, PLTU itu akan menyuplai daya sebesar 100 Megawatt (MW).
“Beban puncak di Kota Palu saat ini sebesar 150 MW sedangkan Daya Listrik yang ada di PLN itu sebesar 170 MW. Ini sangat kritis, sehingga harus dibangun pembangkit lagi untuk kehandalannya,” ujarnya.
Menurutnya, meski saat ini Kota Palu mengalami surplus sebesar 20 MW, namun itu masih posisi kritis. Apabila ada satu pembangkit saja yang mati, maka satu Kota Palu, bahkan seluruh Sulteng bisa padam.
“Dengan adanya penambahan 100 MW itu, rasio listriknya sudah bisa dibilang handal,” ucapnya.
Dia menerangkan bahwa sumber listrik yang digunakan saat ini berasal dari Tentena.
“Energi yang dari Poso itu juga terbagi lagi. Ada yang ke Sulawesi Tenggara dan Sulsel, dan sebagian ke Palu,” tutupnya.
Reporter : Hamid/Editor : Rifay