Bangun Gedung Baru, RSU Anutapura Dapat Kucuran Rp170 Miliar

oleh -
Kondisi RSU Anutapura Palu pascagempa bumi. (FOTO: OKEZONE)

PALU – Pihak RSU Anutapura Palu mendapatkan kucuran dana Rp170 miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), untuk pembangunan gedung baru dengan konstruksi tahan gempa.

Adapun pelaksana pembangunannya adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Diketahui, rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Palu itu merupakan salah satu bangunan yang mengalami kerusakan cukup parah akibat guncangan gempa bumi yang terjadi tanggal 28 September lalu.

dr. Fathi Zubaidi

Wakil Direktur (Wadir) RSU Anutapura Palu, Bidang Umum dan Keuangan, dr. Fathi Zubaidi, Jumat (28/12), mengatakan, dalam waktu dekat, Kementerian PUPR akan membangun kembali AMC (Anutapura Medical Check Up) yang mengalami kerusakan parah beserta bangunan yang mengalami retak.

BACA JUGA :  Tiga Paslon Adu Gagasan Menyejahterakan Masyarakat dan Memajukan Kota Palu

dr Fathi menjelaskan, pembangunan gedung baru itu maksimal hanya berlantai tiga, dengan mempertimbangkan assessment yang telah dilakukkan beberapa tim ahli. Meski demikian, bangunannya akan dilakukan pelebaran. Dia memastikan, bangunan berlantai tiga ini akan lebih baik dari sebelumnya.

“Insya Allah konstruksinya dirancang tahan gempa. Insya Allah dalam waktu dekat sudah mulai dilakukan pemasang tiang pancang,” tambahnya.

Hingga saat ini, lanjut dia, secara teknis kondisi rumah sakit tidak mengalami kekurangan, meskipun bangunan gedung rawat jalan ambrol. Namun beberapa ruangan masih bisa dimanfaatkan.

“Kami juga mendapatkan bantuan alat kesehatan,” tambahnya.

BACA JUGA :  Cuti Kampanye, Wali Kota Palu Titip Urusan Kebersihan kepada Padat Karya

Lebih lanjut dia mengatakan, ada tiga perawat yang meninggal saat bencana. Mereka meninggal saat sedang bertugas, sehingga nama-nama mereka akan diabadikan di sisi-sisi rumah sakit.

“Kalau dari sisi pelayanan, Anutapura ini mungkin satu-satunya rumah sakit di Kota Palu yang bangkit duluan pascabencana. Pada saat terjadi bencana, malam harinya kami sudah melakukan pelayanan korban gempa, tsunami dan likuifaksi,” sebutnya.

Hingga perpanjangan masa transisi bencana, dua bulan ke depan, pihaknya memastikan tetap bisa memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat yang terdampak bencana.

“Di luar dari pasien tersebut, juga tetap dilayani seperti biasanya,” imbuhnya. (NANANG IP