SIGI – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Sigi melakukan kunjungan kerja, ke lokasi Pembangunan Sabo Dam Desa Bangga dan meninjau lahan masyarakat Desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan, yang terdampak pembangunan Sabo Dam (tergenang) tersebut Jum’at (12/8).
Kunjungan tersebut, dihadiri Ketua Komisi III DPRD Sigi Ajub Wiliam Darawiah, anggota Banggar, Mohamad Umar, Torki Ibrahim Turra, Abdul Rifai, Herman Latabe, Endang, Razak, Azhar, Pj Kepala Desa Bangga, Ketua BPD Fadlin, Wakil Ketua BPD, Sekretaris Desa, dan didampingi Pihak Perusahaan.
Ketua Komisi III DPRD Sigi yang juga anggota Banggar Ajub Willem Darawiah mengatakan, bahwa pihaknya dari badan anggaran DPRD Kabupaten Sigi, melakukan kunjungan ke Sabodan Bangga, dalam rangka meninjau langsung dan melihat sejauh mana progres pembangunan Sabo Dam di Desa Bangga.
“Kalau kita lihat persentasenya ini mungkin sekitar 95 persen, walaupun memang finishing itu membutuhkan waktu. Bagi semua bangunan pekerjaan finishing itu selalu membutuhkan waktu, karena namanya juga finishing berarti kerapihan juga di situ diutamakan,” kata Ajub.
Lanjut Ajub, atas nama lembaga juga berterima kasih kepada pemerintah pusat yang sudah memberikan anggaran untuk pembangunan Sabo Dam di Desa Bangga, untuk keselamatan masyarakat pemukiman yang ada di bagian bawah.
Dia juga berharap, bangunan yang telah ada saat ini agar dapat dipelihara oleh masyarakat. Jangan sampai justru masyarakat tidak ikut campur tangan dalam pemeliharaannya, akhirnya bangunan ini akan jadi cepat rusak dan akan merugi, sebab ini dibangun dengan anggarannya cukup besar, kurang lebih Rp. 128 miliar.
“Jadi cukup besar anggarannya dan diharapkan ke depan bangunan ini menjadi suatu bangunan yang monumental yang bisa dijadikan objek wisata ekonomi masyarakat kedepan”ujarnya.
Lanjut politisi Demokrat ini, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada di sini, dia mengharapkan, potensi yang bisa dinikmati untuk dikembangkan paling baik adalah wisata. Karena, dengan sektor tersebut akan cepat bergerak bila di dalamnya memiliki berbagai macam sajian seperti kuliner, soufenir dan lain sebagainya, yang tentunya harus bergandengan tangan dengan pemerintah.
“Bisa dikembangkan juga di sini wisata pemancingan dan juga permandian, yang tentunya faktor keamanan juga harus menjadi jaminan bagi warga yang datang di lokasi ini,” harapnya.
Reporter: Hady
Editor: Nanang