PALU – Perkumpulan perempuan di Kota Palu yang terhimpun dalam Banaat Alkhairaat Pusat berkomitmen untuk menciptakan Pemilu 2024 yang damai dalam bingkai moderasi beragama.
Pemilu idealnya adalah transisi dan pergantian kedaulatan. Dalam transisi tersebut, maka wacana yang dikedepankan merupakan adalah tentang harapan, bukan wacana yang menimbulkan kebencian, yang menyebarkan fitnah yang bisa menjadi penyebab konflik horisontal.
“Maka persoalan isu-isu ras dan agamam ditambah dengan ujaran kebencian menjadi hal yang harus dihindari demi menciptakan pemilu yang damai dan demoktaris,” kata Nurjannah Kambayang, S. Ag. M. Pd. I selaku Sekretaris Banaat Alkhairaat Pusat, baru-baru ini.
Ia mengatakan, menciptakan Pemilu yang damai dan bermartabat adalah tugas bersama. Untuk itu, kata dia, Keluarga Besar Banaat Alkhairaat sebagai organisasi perempuan, mendukung sepenuhnya terciptanya Pemilu yang damai tersebut.
“Kami menyatakan akan mengedepankan sikap toleransi beragama dan menolak ujaran-ujaran kebencian demi memuluskan kepentingan golongan,” tegasnya.
Menurutnya, perbedaan adalah rahmat sebagaimana yang disampaikan Rasulullah dalam haditsnya. Kata dia, hal itu bisa menjadi landasan dalam menciptakan pemilu yang damai di Bumi Tadulako ini.
“Jangan ada konflik karena sebuah perbedaan. Untuk menjaga lingkungan yang kondusif di tengah masyarakat maka perbedaan pilihan tidak perlu menimbulkan konflik. Jadikan perbedaan sebagai sebuah sifat positif,” tekannya.
Ia menekankan bahwa berbeda pilihan dan berbeda agama boleh, tetapi tetap harus satu dalam bingkai kebhinekaan Indonesia.
“Pelangi itu indah karena dia berwarna. Maka marilah menikmati warna warni dalam perhelatan akbar melalui pesta pemilu ini,” tandasnya. *