DONGGALA – Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Donggala, kembali menyelenggarakkan seminar dihadiri perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Donggala dan sejumlah masyarakat, senin (26/06).
Seminar itu membahas masalah, Tingkat Penerimaan dan Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Publik di Kabupaten Donggala, kerja sama Tim Peneliti dari Universitas Tadulako (Untad).
Plt Sekretaris Daerah (Sekada) Kabupaten Donggala, Sofyan Dg. Malaba dalam sambutan pembukaan, menjelaskan mengenai pelayanan publik, terutama pada OPD terkait memang harus melakukan optimalisasi.
“Apalagi memang selama ini selalu dipantau oleh Ombudsman RI. Karena itu seminar awal tentang penelitian layanan masyarakat ini mari kita seriusi, agar betul-betul memiliki manfaat. Diharakan peserta dapat memasukkan yang konstruktif agar penelitian ini hasilnya dapat diimplementasikan di lapangan,” kata Sofyan berharap.
Koordinator Tim Peneliti dari FISIP Untad, Muzakir Tawil dalam pemaparannya menjelaskan tentang dasar pelayanan publik diperkuat beberapa Undang-Undang.
“Namun demikian, terdapat beberapa permasalahan seperti budaya kerja masih feodalistik, organisasi yang gemuk, pelayanan yang masih buruk, kompetensi sumber daya manusia yang kurang, soal kewenangan dan lainnya,” kata Muzakir Tawil.
Menurutnya, secara umum permasalahan ditemui dalam pelayanan masih terdapat responsibilitas yang rendah, sosialisasi dan aksebilitas pelayanan yang masih rendah. Selain itu profesionalisme juga masih rendah, struktur dan kelembagaa birokrasi, aksebilitas yang masih rendah, saranan dan prasarana yang kurang.
Dalam seminar tentang layanan masyarakat ini yang cukup ramai dibicarakan peserta adalah soal pelayanan Rumah Sakit Kabelota Donggala masih jadi keluhan. Seorang warga Donggala memiliki pengalaman, menyebut fasilitas ruangan yang kurang bagus, seperti beberapa bagian colokan listrik tak berfungsi, adanya WC yang tidak bagus, dan jika hujan air sering merembes di dinding.
“Bagiamana bisa menikmati layanan kalau terjadi masalah fasilitas belum maksimal, apalagi kadang petugas juga belum sesuai yang kita harapan. Semua masalah harus dibenahi, karena telah ada standar operasional pelayanan, karena itu sumber daya manusia harus ditingkatkan pula selain sarana penunjnang,” kata seorang peserta seminar.
Di satu sisi, Muzakir mengatakan meskipun saat ini beberapa layanan bisa dilakukan secara online atau teknologi seperti dalam pelayanan masalah administrasi, namun sebagian masyarakat dalamp elayanan publik masih menginginkan secara langsung ketimbang menggunakan teknologi.
“Hal itu karena soal budaya masih berkaitan dengan keinginan rasa puasmelalui tatap muka, perbincangan dan lainnya,” kata Muzakir.
Karena itulah diperlukan pula sumber daya manusia yang baik, jangan sampai dalam penepatan seorang pegawai tidak sesuai keahliannya dan soal waktu yang kadang tidak tepat dalam pelayanan, harus diminimalisir.
Seminar layanan publiktersebut berbagaimasukan disampaikan pesert agar menjadi rekomendasi untuk mengoptimalkan pelayanan secara maksimal.
Reporter : Jamrin AB
Editor : Yamin