PALU – Balai Nipotowe Palu, UPT Kementeria Sosial (Kemensos) RI mendistribusikan bantuan kepada warga korban bencana alam di Desa Sintuvu, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Senin (14/03).

Pihak Balai Nipotowe bertolak ke lokasi bencana pada pukul 10.00 Wita dengan menurunkan sebanyak 7 personel dengan jumlah armada sebanyak 3 unit.

Adapun bantuan yang disalurkan terdiri dari makanan anak 300 paket, matras 200 lembar, selimut 200 lembar, kids ware 50 paket, tenda gulung merah 100 lembar, family kit 50 paket dan kasur sebanyak 30 lembar. Selain itu ada pula telur 100 kg dan mie Instan 100 dus.

Berdasarkan informasi yang diterima Balai Nipotowe, bencana yang terjadi di Desa Sintuvu berdampak terhadap 65 KK dengan atau sebanyak 280 jiwa yang mencakup tiga dusun. Selain itu terdapat 1 unit rumah rusak berat, 14 unit rusak sedang dan 70 unit terendam lumpur.

Sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan, seperti 3 unit jembatan rusak berat dan sarana air bersih yang terputus akibat rusaknya jalur instalasi pipa. Material longsor juga menimbun akses jalan senjang 300 meter dan menyebabkan kerusakan tanggul sungai.

“Setelah semalam kita mendapat laporan tentang kejadian bencana banjir dan longsor yang terjadi di Palolo, kita langsung berkoordinasi dengan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos untuk mendistribusikan bantuan ke desa tersebut,” kata Kepala Balai Nipotowe Palu, Hanafi kepada Media Alkhairaat, di Kantor Balai Nipotowe, sesaat sebelum berangkat ke lokasi bencana.

Hanafi mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Sigi serta aparat desa setempat.

“Jadi bantuan yang akan kami bawa ini tidak bisa sampai ke titik bencana karena akses jalan terputus. Kita hanya sampai di posko bencana yang ada di desa tersebut, nanti kemudian didistribusikan dengan alat transportasi yang bisa menjangkau lokasi,” terangnya.

Setelah tiba, kata dia, pihaknya juga akan melakukan pengecekan langsung secara detail tentang kebutuhan lain, misalnya penanganan lansia, disabilitas dan sebagainya.

“Karena kebutuhan lansia dan disabilitas itu berbeda dengan masyarakat umum. Setelah tiba di sana, kami segera melakukan assesment,” pungkasnya.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay