PALU- Balai Bahasa Sulawesi Tengah(Sulteng) menganugerahkan penghargaan kebahasaan dan kesastraan kepada masyarakat dinilai melestarikan bahasa dan sastra.
“Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi diberikan lembaga kepada masyarakat karena telah mempertahankan, menjaga, merawat dan memajukan bahasa atau sastra daerah maupun bahasa Indonesia di Sulteng,” kata Kepala Balai Bahasa Sulteng Asrif pada Penghargaan Bahasa dan Sastra, yang dibuka secara resmi oleh Kadis Kebudayaan Sulteng Andi Kamal Lembah, di Hotel Best Western Jalan Basuki Rahmat, Kamis (23/11) malam.
Ia menyebutkan pada penganugerahan tersebut ada empat kategori dinilai, yakni tokoh bahasa, sastrawan kontemporer, maestro sastra dan komunitas bahasa atau sastra.
“Keempat kategori tersebut telah memenuhi penilaian juri dan dianugerahkan penghargaan sesuai dengan kategori masing-masing,” tuturnya.
Ia menjelaskan penganugerahan penghargaan itu untuk mengabarkan kepada semua orang, bahwa ada orang-orang gigih bekerja untuk daerah.
Mereka masyarakat biasa, tetapi melaksanakan kerja-kerja yang kerja-kerja itu merupakan tugas dan fungsi lembaga pemerintah.
“Kegiatan ini untuk membiaskan, guna mengabarkan kepada generasi muda, bahwa jalan bahasa dan sastra ini adalah jalan mulia, jalan harusnya tidak menjadi jalan sunyi,” katanya.
Balai Bahasa Sulteng sebagai UPT Badan Bahasa Kemendikbudristek meniatkan program tersebut secara berkelanjutan dengan mengusung semangat fokus dan kolaborasi.
“Mereka bekerja tanpa henti, karena panggilan kearifan lokal, menjaga kekayaan budaya semua etnik dan mereka ialah pejuang bahasa dan sastra di Sulteng,” tutup Asrif.
Kepala Dinas Kebudayaan Sulawesi Tengah (Sulteng) Andi Kamal Lembah mengapresiasi atas pelaksanaan penghargaan kebahasaan dan Kesastraan dalam nominasi empat kategori tersebut.
“Kepada penerima penghargaan terus berkarya,menghasilkan karya Kebahasaan dan kesasteraan yang menginspirasi dan edukasi,”pungkas Andi.(IKRAM)