PALU – Dalam rangka Bulan Bahasa Tahun 2024, Balai Bahasa Sulawesi Tengah juga memperingati 100 Tahun Ali Akbar Navis (A.A. Navis). Acara ini digelar di Hotel Best Western Coco Palu, Rabu (23/10).
A.A. Navis adalah seorang sastrawan terkemuka Indonesia, berasal dari Sumatera Barat, yang karya-karyanya sangat menginspirasi banyak orang, tidak hanya dalam negeri, tetapi bahkan hingga para penikmat sastra dunia. Salah satu karya sastra A.A. Navis ialah “Robohnya Surau Kami” yang terbit pada tahun 1956. Siapa A.A. Navis dan mengapa perayaan ini kami nilai penting?
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Asrif, mengatakan, di tingkat lokal dan nasional, program 100 Tahun A.A. Navis ini adalah upaya untuk mengapresiasi penetapan hari lahir salah satu sastrawan terkemuka Indonesia tersebut sebagai perayaan internasional oleh UNESCO.
Penetapan itu kata Arif, disampaikan oleh Direktur Jenderal UNESCO pada saat penutupan Sidang Umum Ke-42 UNESCO di Paris, Prancis pada 22 November 2023. A.A Navis dipandang sebagai salah satu tokoh terkemuka yang membantu membentuk peradaban bersama melalui kontribusinya pada pengayaan budaya, untuk pemahaman universal dan perdamaian.
“Di Indonesia, A.A. Navis dikenal sebagai sastrawan dan intelektual dengan karya-karya penuh nada satir. A.A. Navis memberikan kontribusi bermakna sebagai aktor sejarah yang kerap menyampaikan kritik melalui karya-karyanya, baik fiksi maupun nonfiksi,” imbuhnya.
Di tingkat internasional peringatan 100 tahun lahirnya tokoh ini akan dijadikan pintu masuk untuk memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia kepada publik asing secara lebih luas. Program ini juga merupakan salah satu upaya untuk menggali lebih jauh pemikiran dan karya, termasuk biografi tokoh atau intelektual dari daerah yang melalui karya-karyanya dapat melakukan pembacaan terhadap situasi Indonesia.
Ketua Panitia Pelaksana Peringatan 100 Tahun Ali Akbar Navis dalam Perayaan Bulan Bahasa dan Sastrawan 2024, Ratna Amin mengatakan peringatan 100 Tahun Ali Akbar Navis, seorang sastrawan, kritikus budaya, dan politikus Indonesia asal Sumatera Barat yang terkenal karena cerita pendeknya, “Robohnya Surau Kami”. Menurutnya, kiranya pihak sekolah perguruan tinggi yang ada di Sulteng, perlu mengawal bersama sehingga bahasa daerah. “Serta pengelolaan tokoh sejarawan dan sastrawan yang ada di tanah Kaili bisa dikenal oleh anak-anak kita dan balai Bahasa Provinsi Sulteng tidak bosan-bosannya menggelar kegiatan,” katanya.
Ia mengatakan, pada tahun 2024 ini, peringatan 100 Tahun A.A. Navis dilaksanakan di seluruh provinsi, untuk pertama kalinya.
“Peringatan 100 Tahun A.A. Navis itu kami rayakan dengan menghadirkan Gelar Wicara Sastra, Pameran Buku Sastra, Pembacaan Puisi Karya A.A. Navis, dan Pemutaran Film A.A. Navis, dan sejumlah kegiatan lainnya,” imbuhnya.
Khusus Gelar Wicara Sastra, yang saat ini berlangsung, dengan mengulik dua sosok, yakni A.A. Navis beserta karya-karyanya, dan kedua Masyudin Masyuda.
Sementara, dalam kegiatan ini para peserta berjumlah 310 orang yang berasal dari instansi pemerintah, instansi swasta, lembaga pendidikan, sastrawan, budayawan, pemerhati sastra, baik dari komunitas maupun dari perguruan tinggi.
Reporter: IRMA/Editor: NANANG