PALU – Massa dari Front Pembela Islam (FPI) Provinsi Sulteng, membakar foto Aung San Suu Kyi dan Biksu Wirathu, saat menggelar aksi di Bundaran Hasanuddin Palu, Jumat (08/09).

Kedua orang ini disebut-sebut paling berperan dalam pembantaian etnis Muslim Rohingya. Keduanya adalah aktor dari kejahatan kemanusiaan.

Sebelum itu, Imam Besar FPI Sulteng, Habib Hasan Alhabsyie, mengatakan, umat terbaik adalah menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dua hal inilah yang bisa menjadikan umat muslim tegak dan mulia.

Habib sempat mengutip Firman Allah yang artinya: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. al-Baqarah (2) : 120)

Habib mengingatkan kepada umat Islam yang mayoritas di Indonesia agar tidak terlena dengan kemayoritasan tersebut. Umat Islam, kata dia, harus membuka mata bahwa kaum minoritas juga tengah berusaha menguasai mayoritas.

“Kalau disakiti, maka kita siap 24 jam untuk melawan siapapun dia,” tutup Habib Hasan Alhabsyi.

Kemarin, aksi solidaritas itu berasal dari gabungan sejumlah elemen, seperti Gerakan Pemuda Islam (GPI), Gerakan Pelajar Islam Indonesia, Gerakan Komunikasi Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Kaili Indonesia.

Aksi diwarnai dengan penggalangan dana dan berhasil mengumpulkan uang tunai sekitar Rp18 juta, masing-masing dari FPI Kota Palu senilai Rp11 juta lebih, Ketua Majelis Agama Budha Sulteng Wijaya Chandra Rp6,6 juta dan sisanya terkumpul dari masyarakat yang kebetulan lewat di sekitar lokasi aksi.

“Dana ini terkumpul dari penganut Budha tergabung dalam Walubi Sulteng dan anak-anak sekolah Karunadipa,” kata Wijaya Candra.

Bantuan tersebut diserahkan langsung pada Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Sulteng, Habib Hasan Alhabsyi.

Dana itu sendiri akan diserahkan ke DPP FPI untuk disalurkan langsung ke umat muslim Rohingya.

Kutukan atas kebiadaban umat Budha dan Pemerintah Myanmar, terus mengalir, diantaranya Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Forum Umat Islam (FUI) Sulteng, DPRD Sulteng, aktivis yang mengatasnamakan Cipayung Plus Sulteng, serta mahasiswa IAIN Palu. (YAMIN/IKRAM/FALDI)