Bachtiar Nasir: Umumnya Bencana Alam Terjadi Hari Jum’at

oleh -
Ustad Bachtiar Nasir di Masjid Raya Lolu, Jumat (2/11). (FOTO: MAL/IKRAM)

PALU – Sekjen Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI), KH. Bachtiar Nasir mengajak kaum muslimin Kota Palu, Donggala dan Sigi (Pagasi) untuk menata kembali kehidupan dengan tatanan Ilahia dan menegakkan amar maruf dan nahi munkar.

Ajakan ini disampaikan Bachtiar saat membawakan tausyiah, ba’da Shalat Subuh, di Masjid Raya Lolu, Baiturrahim, Palu, Jumat (02/11).

Bachtiar hadir memberikan tausiyah kepada kaum muslimin yang baru saja mengalami bencana alam berupa gempa bumi, tsunami dan likuifaksi, tepat hari Jumat

Umumnya, kata dia, bencana terjadi di hari Jumat, di mana dalam Al-Qur’an, ada enam kali kata mudzakir, yakni tentang musibah yang menimpa empat kaum, karena perilakunya.

BACA JUGA :  Alkhairaat Hadir di Papua, Solusi Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat Keerom

“Ada empat perilaku umat yang selalu diulang-ulang perbuatannya dan empat azab ditimpakan kepada mereka, yaitu dikirimkan angina tau hujan pasir, dihantam suara kencang, dibenamkan dalam tanah, serta ditenggelamkan dàlam air,” ulasnya.

Dia mengatakan, jika bencana sudah menyeluruh menimpa satu kaum, biasanya telah menyeluruh kefasikan, tidak ada lagi yang melawan kemungkaran.

“Biasanya suatu kaum, bila sudah berkolaborasi semua kemaksiatan di dalamnya, tinggal tunggu waktu azabnya datang,” katanya.

Saat itu, orang-orang melihat peristiwa itu dengan teori ilmiah dan rasionalisasi logika. Padahal sebenarnya bumi itu menceritakan perihal dirinya, bukan sekadar bencana.

BACA JUGA :  Dampak Nikel, Analisis: Ekonomi Tumbuh, Rakyat Terpinggirkan

“Apa sebenarnya di balik marahnya bumi. Sesungguhnya Tuhanmu yang engkau dustakan itu mewahyukan kepada bumi untuk bertindak di atas teori-teori manusia,” ujar pimpinan AQL Islamic Center itu.

“Peristiwa-peristiwa tentang musibah yang diceritakan Allah SWT, agar kita tidak berduka terhadap sesuatu yang hilang dari kita dan tidak juga terlalu bergembira pada sesuatu yang didapatkan terkait dengan dunia dan hendaklah akhirat menjadi tujuan akhir,” tambahnya.

“Dan sering-seringlah menjadikan peringatan Allah SWT ini sebagai peringatan buat diri kita,” imbuhnya. (IKRAM)