PALU- Memasuki tahun 2020 lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa lewat program Sekolah Literasi Indonesia (SLI) gelar seminar parenting di dua sekolah dampingan. Kegiatan tersebut di laksanakan di MI Alkhairaat Pengawu pada Sabtu (11/1) dan MTs Alkhairaat Sirenja pada Senin (13/1).
Kegiatan yang dilaksanakan di awal semester dua ini, dimaksudkan untuk menyamakan persepsi sekolah dan wali siswa dalam mendampingi pendidikan peserta didik.
Fitrianingsih selaku pembicara di MI Alkhairaat mengingatkan, pentingnya sinergi antara sekolah dan rumah dalam mencapai tujuan pendidikan.
“Perlu ada komunikasi yang baik, antara orang tua dan guru bila ingin pendidikan anak-anak berhasil. Orang tua harus sering bertanya pada wali kelas tentang perkembangan anaknya di sekolah, begitu juga guru juga harus memberi tahu orang tua tentang kondisi pendidikan di sekolah,” terangnya.
Bila tidak ada komunikasi yang baik antara sekolah dan rumah, dosen KPI IAIN ini mengatakan sulit tercapainya cita-cita pendidikan yang diharapkan.
“Bila orang tua sudah menyalahkan sekolah, begitu juga sekolah sudah menyalahkan orang tua, sulit rasanya kita bisa mencapai tujuan ideal pendidikan anak-anak kita,” jelasnya.
Sementara itu, Dr Nur Sangadji dalam presentasinya di MTs Sirenja mengatakan bahwa dirinya adalah hasil jalinan kolaborasi pendidikan antara orang tua dan guru.
“Dulu saya dititip belajar di sekolah, saya masih ingat kata-kata orang tua saya, jangan segan mnghukum bila anak saya salah,” tutur Dr Nur.
Akademisi Universitas Tadulako itu mengatakan, kolaborasi guru dan orang tua dapat terjalin baik bila terdapat kepercayaan orang tua juga dedikasi guru. “Bila orang tua sudah tidak percaya pada guru, dan guru tidak menjaga integritasnya, maka sulit terjalin hubungan baik rumah dan sekolah. Dan korbannya pasti adalah anak-anak,” tutupnya. ***