PALU- Jika tidak ada aral melintang sesuai dengan jadwal tim forensik Polda Sulteng, melakukan autopsi jasad Mugni, Senin (5/2) besok.
Mugni meninggal dunia diduga akibat dianiaya oknum Buser Polda Sulteng pada November 2023 silam.
Menurut kuasa hukum keluarga korban, Julianer Adityawarman, autopsi tersebut untuk membuktikan bahwa memang korban meninggal dunia akibat dianiaya.
“Insya Allah, kalau tidak ada halangan besok (hari ini-red) dilakukan autopsi jasad Mugni, di saksikan oleh orang tuanya,” kata Julaner di kantor LBH Sulteng, Jalan Yojokodi,Kota Palu, Ahad (4/2).
Ia mengatakan, autopsi dilakukan tim forensik Polda Sulteng tersebut, atas permintaan keluarga dan juga untuk membuktikan kalau korban meninggal bukan karena faktor lain tetapi benar-benar dianiaya.
Korban Mugni kata dia, ditangkap Satuan Buru Sergap (Buser) Polda Sulteng pada November 2023, hanya karena diduga melakukan tindak pidana pencurian, belum pasti dilakukannya.
Direktur LBH Sulteng tersebut mengatakan, kematian kliennya tersebut, berawal pada 13 November 2023, tepatnya di Kelurahan Birobuli Utara, Kota Palu.
“Yang mana beberapa anggota Brimob Polda Sulteng, menemui orang tua korban dipimpin Ahmad Rusdi Harahap, yang menanyakan keberadaan korban bernama lengkap Muhammad Mugni Syakur.
“Namun beberapa saat kemudian korban ditangkap di jalan Gelatik, kelurahan Birobuli Utara, Kota Palu dan langsung membawa korban ke Mapolda Sulteng.Tak lama kemudian (14 November 2023) tim Resmob Polda menjemput klien kami, atau orang tua dari korban dan memberitahukan bahwa korban berada di rumah sakit Bhayangkara. Saat sampai di RS Bhayangkara klien kami menemukan anaknya sudah di dalam freezer, dalam keadaan meninggal dunia,”bebernya.
Menurutnya, penangkapan tidak mendasar tesebut menyebabkan korban meregang nyawa dan mengalami patah tulang di sekujur tubuhnya. Bukan hanya itu, saat digelandang ke bagian penyidik, korban juga sempat disulut dengan api rokok di seluruh tubuhnya.
“Dari pengakuan ayah korban, anaknya tersebut dijemput tim Buser di rumahnya namun selang beberapa jam, pihak keluarga didatangi anggota kepolisian memberi kabar bawa Mugni sudah meninggal dunia di RS Bhayangkara Polda Sulteng, disimpan di dalam freezer,”pungkasnya.
Reporter: IKRAM/Editor: NANANG