PALU – Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura mengganjar bonus ratusan juta untuk atlet tenis meja peraih medali emas, pada perhelatan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) di Papua, November 2021.
Menurut Gubernur Sulteng, Rusdi, pemberian bonus itu merupakan motivasi bagi para atlet disabilitas lainnya, dalam menyongsong Sulteng Emas dalam Pekan Paralimpik di Sumut-Aceh 2024.
“Totalnya ada 100 juta untuk Atlet Tenis Meja Tupnggal Puteri atas nama Zuhriah H.Bahnat peraih medali emas,” kata Rusdi Mastura, Kamis (13/01).
Ia menjelaskan, ganjaran bonus itu tidak hanya diberikan pada atlet yang turun berlaga, melainkan juga kepada pelatih Fadli Tahir. Sebab, hasil positif yang diraih itu tidak lepas dari peran pelatih dipinggir lapangan.
Pelatih atlet disabilitas tenis meja, Fadli Tahir mendapat ganjaran bonus senilai Rp10 juta, setelah berhasil mengantarkan Tenis Meja Tunggal Puteri Sulawesi Tengah meraih medali emas.
Karena itu, Rusdi menyarankan pihak Komite Paralimpik Nasional sudah harus melakukan berbagai persiapan dini, sebagai langkah awalnya adalah evaluasi-evaluasi seluruh cabor yang belum maupun yang sudah berlaga pada Peparnas Papua yang lalu.
Di tempat yang sama, Ketua Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Provinsi Sulawesi Tengah, Nur Enang menyambut baik apresiasi pemerintah provinsi terhadap atlet disabilitas peraih medali emas Peparnas Papua 2021.
“Keinginan kita memang semua mendapatkan apresiasi, tapi kita memahami hal itu karenanya masih mampu mengakomodir yang berprestasi,” jelasnya kepada Mediaalkhairaat.id, di Palu, Kamis Pagi.
Nur Enang mengungkapkan, ajang Peparnas Papua akan menjadi titik balik bagi prestasi olahraga disabilitas Sulawesi Tengah, berbenah untuk dapat setara dengan daerah lainnya yang mampu memperoleh banyak medali emas bahkan keluar sebagai juara umum.
Nur Enang menegaskan, saat ini kebutuhan atlet disabilitas Sulawesi Tengah cukup memadai, hanya saja dengan pola pembinaan yang singkat sebagaimana yang dilakukan saat menuju Peparnas Papua belum dapat mengakomodir seluruhnya.
Karena itu, berdasarkan targetnya yang harus menduduki peringkat 10 besar pada Peparnas Sumut-Aceh mendatang, sebagai langkah awal yang akan dilakukan adalah pembinaan yang standar serta ramah bagi kaum disabilitas.
“Akan kita lengkapi atlet kita pada seluruh cabor yang akan dipertandingkan dalam Peparnas mendatang, dan ini sesuai mimpi besar Gubernur kita untuk Sulteng emas dan kalau seperti transfer atlet itu kita belum sampai disana,” jelasnya.
Sebelumnya, atlet tenis meja dari nomor tunggal putri, berhasil menyabet medali emas pertama bagi Sulawesi Tengah pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) di Istora Papua Bangkit, distrik Sentani, Senin (8/11) lalu.
Raihan medali emas itu berhasil disabet atlet atas nama Zuhria dari ketunaan Daksa, setelah menundukan atlet tenis meja tunggal putri asal Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) dalam lima set dengan skor 3-2.
Saat itu, Komite Paralimpiade Nasional Sulteng hanya mendaftarkan 15 atlet untuk tiga cabang olahraga, yaitu Tenis Meja, Renang dan Atletik.
Reporter: Faldi/Editor: Nanang