Atlet Panahan Tradisional Sulteng Harumkan Daerah di Kancah Internasional

oleh -
Ketua Fespati Banggai, H. Iswan Kurnia Hasan, Lc. MA (tengah) bersama dua atlet panahan, di Event panahan internasional Temboro, Indonesia. (Foto: dok Fespati Banggai)

TEMBORO – Event panahan internasional yang digelar mulai 8 hingga 10 November 2024 di Temboro, Indonesia, menjadi saksi prestasi membanggakan atlet-atlet panahan tradisional asal Sulawesi Tengah.

Lomba yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu 145 meter,  30 meter dan 70 meter, diikuti oleh lebih dari seribu peserta dari dalam dan luar negeri, termasuk atlet-atlet dari Australia, Kazakhstan, dan Malaysia.

Sebanyak 19 atlet panahan tradisional dari Sulawesi Tengah turut berpartisipasi dalam ajang bergengsi ini, mewakili empat wilayah yaitu Kota Palu, Kabupaten Morowali, Donggala, dan Banggai.

Pada hari pertama pelaksanaan babak kualifikasi kategori 30 meter, Muhardin atau yang lebih dikenal dengan nama Abu Alifah, atlet panahan dari Kota Palu, berhasil mengukir prestasi gemilang dengan menempati peringkat kedua dalam babak kualifikasi ground 30 meter. Prestasi ini mengangkat nama Sulawesi Tengah di pentas panahan internasional.

Abu Alifah membawa nama komunitas Muslim Archery Sulawesi Tengah, atau dikenal dengan sebutan Mumtas, yang diendors oleh Fespati Banggai.

Keberhasilan ini disambut bangga oleh Ketua Fespati Banggai, H. Iswan Kurnia Hasan, Lc. MA. Menurutnya, pencapaian ini menunjukkan bahwa Sulawesi Tengah melalui KORMI, organisasi induk olahraga panahan tradisional di provinsi tersebut, mampu bersaing dan berprestasi di level internasional.

“Ini adalah prestasi yang patut kita banggakan. KORMI Sulawesi Tengah tentunya sangat mendukung dan bangga bahwa atlet-atletnya dapat berbicara di panggung internasional. Harapannya, ini menjadi motivasi bagi atlet-atlet muda lainnya untuk terus berkembang dan berlatih,” ungkap H. Iswan Kurnia Hasan, Sabtu (9/11).

Event ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga kesempatan berharga bagi para pemanah tradisional untuk menimba pengalaman serta memperkuat jaringan dengan komunitas-komunitas panahan dari berbagai negara.

Diharapkan, prestasi ini semakin mengokohkan posisi Sulawesi Tengah dalam cabang olahraga panahan tradisional dan membawa lebih banyak atlet berprestasi ke masa depan.

YAMIN