PALU – Badan Intelijen Negara (BIN) kembali mendistribusikan sebanyak 13.400 dosis vaksin Sinovac di sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Belasan ribu dosis vaksin tersebut, diperuntukkan untuk vaksinasi bagi lanjut usia (lansia) dan anak usia 6 -11 tahun atau setingkat SD/Sederajat di Sulteng.

Distribusi vaksin tersebut adalah yang kesekian kalinya dilakukan oleh BIN. Untuk Januari 2022 ini, BIN juga sudah mendistribusikan vaksin sebanyak 35 ribu dosis di seluruh wilayah di Sulteng.

Di Tahun 2021 lalu, BIN juga sudah merealisasikan vaksinasi untuk sejumlah kalangan di Sulteng, termasuk remaja setingkat SMA/Sederajat dengan total puluhan ribu dosis.

Kepala BIN Daerah (Kabinda) Sulteng, Brigjen TNI Andi Chandra As’aduddin, Senin (24/01), mengatakan, saat ini stok vaksin untuk lansia dan anak sudah tiba di Kota Palu.

Dari total 13.400 dosis tersebut, masing-masing dialokasikan untuk Kota Palu sebanyak 3.000 dosis, Kabupaten Banggai 2.000 dosis, Tolitoli 2.000 dosis, Banggai Laut 1.000 dosis, Morowali Utara 1.500 dosis, Tojo Una-Una 1.900 dosis dan Kabupaten Sigi 2.000 dosis.

Ia mengatakan, distribusi Vaksin Sinovac kembali dilakukan oleh BIN, karena berdasarkan koordinasi dengan pihak Dinkes Sulteng, bahwa ada kekurangan vaksin, khususnya Sinovac di beberapa wilayah di Sulteng.

“Jadi Dinkes itu meminta bantuan kepada beberapa pihak, termasuk BIN, sekiranya bisa membantu menyediakan kebutuhan vaksin tersebut, khususnya untuk lansia dan anak usia 6 – 11 tahun,” tuturnya.

Pada dasarnya, kata dia, apa yang dilakukan tersebut adalah sebagai upaya BIN untuk mengatasi kekurangan vaksin jenis Sinovac di setiap kabupaten di Sulteng. Selain itu juga untuk membantu pemerintah daerah dalam rangka membentuk herd immunity (kekebalan kelompok) agar masyarakat terlindungi dari wabah Covid-19.

Terkait kekurangan vaksin tersebut diakui oleh Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2TVZ) Dinkes Sigi, Ester Mariana.

Ia mengatakan, beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan vaksinasi di wilayahnya adalah kurangnya ketersediaan vaksin untuk dosis 2 (khususnya Vaksin Sinovac).

“Selain itu, sasaran vaksin di Kabupaten Sigi juga banyak yang sudah divaksin di luar Kabupaten Sigi,” tutupnya. (RIFAY)