Palu – Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudy Dewanto secara resmi melantik Dewan Hakim, Panitera dan Dewan Pengawas Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Ke- XXVII Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2023. Kegiatan pelantikan ini digelar di Gedung Auditorium Kantor Bupati Tojo Una-Una, Senin (8/5).
Pelantikan tersebut sekaligus mengukuhkan dewan hakim dan petugas musabaqoh serta tim teknis sebanyak 138 orang.
Asisten II Rudi Dewanto mengatakan, pelaksanaan STQH yang dilaksanakan pada tanggal 8-13 ini, bertujuan membina ummat menuju persatuan dan kesatuan bangsa, untuk bersama-sama meletakkan landasan spiritual, moral yang kukuh bagi dan etika pembangunan umat dan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Atas nama gubernur, pribadi, keluarga serta pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Tengah mengucapkan selamat menjalankan tugas kepada panitia yang baru saja dikukuhkan semoga Allah SWT memberikan kesehatan, kekuatan dan kemudahan dalam mengemban tugas yang mulia ini guna suksesnya penyelenggaraan STQH XXVII Tingkat Provinsi di Kabupaten Tojo Una-Una Tahun 2023,” Ujar Asisten II Rudy Dewanto.
Selanjutnya, Asisten II menjelaskan, seni baca Al-qur’an atau seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits adalah bagian dari pembinaan iman dan taqwa yang perlu terus kita gelorakan di bumi Sulteng, agar tercipta insan-insan agar agamais dan berakhlakul karimah, yang dapat memaknai isi kandungan kitab suci Alqur’an, yang pada akhirnya terimplementasi dalam perilaku dan karakter hidup di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
“Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pengurus LPTQ Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una atas terlaksananya acara ini, yang merupakan rangkaian dan tahapan awal dari penyelenggaraan STQH Tingkat Provinsi di Kabupaten Tojo Una-Una,” sebut Rudy Dewanto membacakan sambutan tertulis Gubernur
Kegiatan STQH XXVII di Kabupaten Tojo Una-Una merupakan event Provinsi, oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah akan selalu memberikan perhatian dan support terhadap pelaksanaan STQH ini.
Hakekat pelaksanaan musabaqoh adalah dalam rangka peningkatan keimanan, maka kegiatan ini hendaknya dilakukan secara arif dan bijak serta se-serdehana mungkin, tanpa mengurangi arti dan makna STQH.
Lebih jauh, Asisten II menyampaikan bahwa tanggung jawab dan amanah sebagai panitia harus dijalankan dengan penuh keikhlasan, kesadaran dan dedikasi yang tinggi, agar tugas kerja di masing-masing bidang dapat diselesaikan sesuai dengan target dan waktu yang telah ditetapkan.
“Saya yakin dan percaya di pundak saudara-saudara akan mampu menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas yang diemban melalui kerja sama dan koordinasi yang harmonis dan intens antar panitia,” ujarnya.
Untuk itu, STQH tidak hanya sebagai ajang lomba, tontonan dan hiburan kepada masyarakat akan tetapi memberikan makna kepada peserta dan masyarakat sebagai sebuah edukasi pembinaan keagamaan pada umat.
Terakhir, Asisten II berharap momen STQH kali ini dapat melahirkan generasi milenium yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama serta menghasilkan qori dan qori’ah, hafiz dan hafizah, mufasir dan mufasirah Sulteng yang bertaraf nasional maupun internasional.
“Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasinya untuk menyukseskan penyelenggaraan STQH tingkat provinsi ini,” tutupnya.
Reporter: Irma /***

