PALU- Bendahara Yayasan Masjid Raya Baitul Khairaat (eks Masjid Agung Darrusalam) Masrida mengaku bahwa sampai saat ini belum ada laporan keuangan masuk, atas terjualnya aset masjid Agung Darusalam.
“Saya tidak tahu kalau ada aset Masjid Agung Darusalam yang dijual oleh ketua yayasan. Kalau menurut ketua yayasan Suardin Suebo sudah dijual, tetapi sama sekali dananya tidak masuk sama saya selaku bendahara,” ujar Masrida yang di konfirmasi melalui whatsapp pribadinya, Kamis (9/1).
Selama dirinya menjadi bendahara yayasan tidak pernah menerima dana hasil penjualan.
Menurutnya, aset apa saja yang sudah dijual, dan berapa hasil penjualan dia tidak mengetahui sama sekali.
Wakil Ketua Yayasan Mesjid Raya Baitul Khairaat Muh Nizam mengatakan, harusnya ketua yayasan Suardin Suebo membicarakan rencana dan hasil penjualan aset itu kepada pengurus terkait.
“Saya sangat menyayangkan. Ternyata semuat aset masjid sudah terjual. Saya tegaskan dalam hal ini saya tidak ikut terlibat dalam proses penjualan aset tersebut,” ujar Muh Nizam, yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis (9/1).
Ia mengatakan, seyogyanya diutamakan mekanisme yang mengatur tentang aset milik yayasan.
“Ini saya sampaikan sebagai klarifikasi bahwa memang betul saya tidak terlibat dalam pengurusan aset milik yayasan!” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Masjid Raya Baitul Khairaat Suardin Suebo mengaku semua aset masjid sudah dijual oleh pihaknya. Uang hasil penjualan aset tersebut digunakan untuk pembiayaan operasional masjid pasca gempa.
“Semua aset masjid kami sudah jual. Yang kami jual itu, aset yayasan bukan aset Pemda. Aset masjid itu pemberian orang bukan pemberian pemerintah,” akunya.
Firman, warga Jalan Durian Kelurahan Kamonji yang merupakan jamaah mesjid Raya Baitul Khairaat mengatakan, dalam waktu dekat masjid Raya Baitul Khairaat sudah akan selesai dan akan diresmikan oleh gubernur Sulteng Rusdy Mastura.
“Saya berharap kepada Pak Gubernur Sulteng jangan lagi yayasan ini dilibatkan jadi pengurus masjid. Bisa jadi habis semua aset masjid digelapkan oleh pengurus yayasan. Pak gubernur harus selektif untuk menunjuk pengurus yayasan untuk masjid yang baru dibangun ini,” ujar Firman.
Tim MAL