PALU – Artefak peninggalan Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam (SAW) dipamerkan dalam Hijrah Expo Tabarrukan, di Kantor Polres lama, Jalan Teratai, Kota Palu, mulai Selasa (24/10) sampai Jumat (3/11) mendatang.

Terdapat 18 artefak peninggalan Rasulullah yang dipamerkan, antara lain, rambut, jenggot, tanah makam, darah bekam, ekstrak keringat, kayu siwak, potongan sorban, imamah, tongkat, panah, cambuk, tapak kaki, dan wadah air peninggalan, serta terompah (sandal).

Panitia Pelaksana, Aiptu Andi Yusnar, menjelaskan, kegiatan ini baru pertama di gelar di Palu dengan tujuan untuk menambah kecintaan umat Islam kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

”Konsep kami menghadirkan artefak ini untuk menambah pengetahuan dan kecintaan kita umat muslim pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW,” katanya, saat ditemui di lokasi pameran, Selasa (24/10).

Ia mengemukakan, artefak tersebut didatangkan dari Malaysia dan telah berada di Jakarta selama 3 tahun.

“Artefak ini sudah berkeliling di Pulau Jawa dan baru pertama kali di kota Palu,” ujarnya.

Ketua MUI Sulteng, Habib Ali bin Muhammad Aljufri bersama pimpinan Majelis Dzikir Nurul Khairaat, melihat satu persatu koleksi peninggalan Rasulullah SAW yang dipamerkan di halaman Mapolres Palu lama, di Jalan Teratai, Kota Palu, Selasa (24/10). (FOTO: media.alkhairaat.id/Ikram)

Ia menambahkan, semua peninggalan nabi Muhammad SAW yang dipamerkan tersebut, tersertifikasi keasliannya oleh ahli.

“Insyaallah semua asli karena bersertifikat, yang replika hanya satu yaitu pedang Rasulullah. Bagi masyarakat berkunjung kami juga membatasi sekitar 20 orang masuk secara bertahap. Tentunya dengan memakai busana muslim dan muslimah,” pungkasnya.

Sementara salah satu pengunjung, Irma mengaku sangat terharu karena menjadi pengalaman pertamanya melihat peninggalan Rasulullah SAW secara langsung.

“Melihat langsung peninggalan Rasulullah membuat saya terpukau, sedih dan tentunya menambah kecintaan saya terhadap sosoknya,” imbuhnya.

Di area pameran, nampak pula Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulteng, Habib Sayyid Ali bin Muhammad Aljufri dan Pimpinan Majelis Dzikir Nurul Khairaat, Habib Sholeh Alaydrus.

Reporter : Ikram
Editor : Rifay