PARIMO – Bakal calon Wakil Bupati Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Ardi Kadir, menyampaikan salah satu program unggulannya di bidang pendidikan jika terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini.
Bersama pasangannya, Nizar Rahmatu, dalam pasangan dengan jargon “BERSINAR” (Bersama Nizar Rahmatu Ardi Kadir), mereka menargetkan ribuan guru honorer di Parimo diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Selama lima tahun, kami akan menuntaskan pengangkatan 2.000 guru honorer yang ada saat ini, baik jenjang SMP, SD, maupun PAUD. Ini menjadi salah satu program kami ke depannya,” ujar Ardi Kadir, ditemui Senin (02/09).
Ardi mengimbau para guru honorer yang belum terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) agar segera memasukkan data mereka ke dalam sistem.
Ia menekankan bahwa Dapodik adalah jantung dari manajemen sekolah, yang mempengaruhi usulan sarana prasarana, tunjangan guru sertifikasi, hingga pengangkatan guru PPPK.
“Jika Dapodiknya baik, maka pengangkatan PPPK akan lebih mudah direalisasikan. Semua usulan akan berdasarkan data yang ada dalam sistem,” jelas Ardi.
Ketika ditanya soal kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) Parimo yang tidak akan menerima lagi guru honor, Ardi menegaskan bahwa pengangkatan honorer tetap bisa dilakukan jika ada guru yang meninggal, pensiun, atau pindah. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga fleksibilitas dalam penerimaan tenaga pendidik.
Sebagai seorang yang telah berkecimpung dalam dunia pendidikan selama lebih dari 30 tahun, Ardi Kadir memahami betul kondisi para guru saat ini, termasuk mereka yang masih berstatus honorer dan belum tersertifikasi.
“Kondisi pendidikan di Parimo sangat saya pahami. Mari kita bersama-sama memajukan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing,” tutupnya.
Reporter: Mawar
Editor : Yamin