MOROWALI – Puluhan Pemuda dan Mahasiswa tergabung dalam Aliansi Pemuda Morowali Bersatu (APMB) menggelar aksi unjuk rasa menuntut temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sulteng sebanyak Rp10,8 miliar di Pemkab Morowali agar diusut tuntas.
Aksi yang dilakukan di halaman kantor DPRD Morowali, Selasa (24/07) diwarnai dengan membentangkan baliho dan berbagai poster berisi tuntutan dan orasi secara bergantian.
Koordinator aksi, Taufik mengatakan tiga poin yang menjadi tuntutan mereka yakni transparasi terkait temuan BPK Sulteng, meminta DPRD Morowali untuk mendesak Kejati Sulteng merespon temuan tersebut, serta meminta DPR untuk memperjelas bantuan pendidikan mahasiswa Kabupaten Morowali, yang konon sudah dihilangkan oleh pemerintah daerah setempat.
Taufik menjelaskan berdasarkan temuan BPK, dana sebesar Rp10,81 miliar tersebut dengan rincian untuk pembayaran utang jangka pendek Rp144,12 juta, belanja modal untuk pengadaan tanah tidak dapat diyakini kewajarannya Rp1,34 miliar, dana yang dibayarkan kepada yang tidak berhak Rp4,7 miliar.
Kemudian kekurangan volume atas pekerjaan belanja modal pada tiga OPD Rp1,61 miliar, serta kelebihan pembayaran perjalanan dinas Rp899 juta. Dimana uang tersebut bukan jumlah yang sedikit, sehingga butuh penjelasan dari para wakil rakyat yang duduk di parlemen.
Berdasarkan rilis BPK Sulteng, yang baru dikembalikan oleh Pemkab Morowali senilai Rp243,29 juta sehingga masih tersisa Rp10,56 miliar.
Ketua DPRD Morowali dan beberapa anggota dewan setempat akhirnya bersedia menemui para pengunjuk rasa dan berjanji akan segera memanggil pihak Pemkab Morowali. (HARIS)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.