Aplikasi Nusantara Mengaji Permudah Khataman Alquran

oleh -
Nusantara Mengaji

JAKARTA — Kemajuan perkembangan teknologi di berbagai bidang semakin memudahkan masyarakat dalam menjalani aktivitas di Bulan Ramadhan. Salah satunya aplikasi Nusantara Mengaji, yang dirancang khusus untuk melakukan Khataman Alquran secara bersama-sama.

Ketua Majelis Harian Nusantara Mengaji, Aly Taufiq, di Jakarta, Ahad (28/5) menjelaskan aplikasi Nusantara Mengaji adalah satu-satunya aplikasi yang menfasilitasi khataman Alquran di Indonesia, bahkan di dunia.

“Saya belum pernah menemukan aplikasi yang secara khusus mengorganisasikan pengguna untuk mengkhatamkan Alquran secara bersama-sama,” kata Aly Taufiq.

Dia menjelaskan aplikasi dilengkapi menu “Agenda Khataman” yang bisa diakses oleh pengguna (user). Setiap pengguna bebas memilih juz yang ingin dibaca setiap pekannya.

Selain khataman, aplikasi ini juga menyediakan Alquran digital disertai terjemahan 49 bahasa di dunia serta dapat mendengarkan murattal yang dibacakan oleh 27 imam dan qari terkemuka dunia.

Untuk memudahkan mengaji, aplikasi bisa menandai ayat yang terakhir dibaca serta menandai ayat yang akan dibaca setiap hari. Misalnya satu hari satu halaman, dua halaman atau setiap hari satu juz, tergantung pengaturan target bacaan.

Di sisi lain, aplikasi ini juga menyediakan artikel keagamaan di antaranya fiqih kontemporer, mutiara Alquran, struktur Alquran, dan berita-berita terkini Nusantara Mengaji.

Koordinator Nasional Nusantara Mengaji Jazilul Fawaid menjelaskan kehadiran aplikasi ini sebagai upaya Nusantara Mengaji mengajak masyarakat mencintai Alquran dan kembali memasyarakatkan bacaan Alquran.

“Meskipun Indonesia sebagai negara terbesar berpenduduk Muslim, tapi lebih dari separuh muslim Indonesia masih buta aksara Alquran,” ujarnya. (ANTARA)

Tentang Penulis: Fauzi Lamboka

Gambar Gravatar
Profesi sebagai jurnalis harus siap mewakafkan diri untuk kepentingan publik. Menulis merupakan kebiasaan yang terus diasah. Namun, menulis bukan sekadar memindahkan ucapan lisan ke bentuk tulisan. Tetapi lebih dari itu, mengabungkan logika (akal), hati (perasaan) untuk medapatkan rasa, yang bisa diingat kembali di hari esok.