PALU – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Junaidi Abdillah, melantik dan mengukuhkan kepengurusan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Apersi Sulawesi Tengah (Sulteng) periode 2024-2028, di Palu, Senin (02/12).
Pada kesempatan itu, Junaidi berpesan kepada para pengurus yang dilantik agar sesegera mungkin bekerja, melakukan konsolidasi dan berkoordinasi dengan berbagai mitra, termasuk pemerintah daerah, untuk ikut merealisasikan program nasional Presiden RI, yaitu pembangunan 3 juta rumah MBR (masyarakat berpenghasilan rendah).
“Untuk program 3 juta rumah ini, kebetulan saya juga sering terlibat dalam pembahasan dari Satgas Perumahan. Program 3 juta rumah ini harus tetap menjadi program strategis pemerintah nasional,” kata Junaidi.
Ia menjelaskan, 3 juta rumah itu yang terdiri dari perumahan perkotaan sebanyak satu juta unit sudah termasuk FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), untuk pedesaan satu juta unit dan pesisir satu juta unit.
“Ini tidak gampang. Kita konsentrasi, marathon. Terakhir saya rapat kemarin hari Jumat sebelum ke sini dengan tujuh kementerian, membahas ini semua supaya programnya jangan sampai terlambat karena memang itu janji presiden,” ungkapnya.
Melihat potensi dan pengalaman pengurus Apersi Sulteng, ia yakin pembangunan perumahan subsidi khususnya di Sulawesi Tengah lebih maksimal.
“Karena ternyata pengalaman teman-teman anggota kita yang baru ini sudah lama berpartisipasi membangun perumahan. Jadi paham benar tentang perumahan. Saya yakin 3 juta rumah itu akan terpenuhi, jika kita semua yang terlibat dalam ekosistem, betul-betul bekerja sama, saling mensupport dan tidak saling menghambat,” tegasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Apersi selama ini fokus membangun rumah menengah ke bawah yang konsentrasinya adalah KPR bersubsidi, bukan rumah bersubsidi.
“Subsidinya ini diberikan kepada masyarakat, bukan diberikan kepada pengembang. Jadi jangan salah persepsi seolah-olah pengembang yang diterima subsidi. Jadi yang terima subsidi adalah masyarakat yang mau ngambil rumah, namun ada keterbatasan angsuran, jadi angsurannya yang dibantu oleh pemerintah,” jelasnya.
Lanjut dia, Apersi adalah organisasi profesi yang belum tentu ada di setiap provinsi. Apersi akan berdiri di mana ada kebutuhan perumahan rakyat
Sejauh ini, kata dia, Apersi sudah berusia 26 tahun dan sampai saat ini sudah merealisasikan kurang lebih 70.000 unit rumah.
“Kita berharap sampai akhir tahun ini bisa mencapai 100.000 unit. Artinya partisipasi kita ke negara untuk MBR itu kurang lebih sudah triliunan juga,” tutupnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPD Apersi Sulteng, Muhammad Rizal, mengatakan, di Sulteng sendiri, Apersi baru berdiri saat ini dengan jumlah anggota yang terdaftar sebanyak 20 pengembang.
Pasca dilantik ini, hal pertama yang akan dilakukan adalah melakukan pembenahan infrastruktur organisasi, termasuk membangun sekretariat.
“Sambil tetap jalan, tahun depan Insyallah teman-teman sudah bisa memproduksi rumah,” katanya.
Menurutnya, kehadiran Apersi di Sulteng adalah wujud dari keinginan pengembang untuk menyukseskan program pemerintah, yaitu 3 juta rumah.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya Apersi ini itu akan bisa terwujud,” katanya.
Di tahun sebelumnya, sebelum ia menjadi ketua Apersi Sulteng, pihaknya sudah merealisasikan 3.000 lebih unit rumah dan akan dikejar target sekitar 5.000 unit tahun ini.
Lanjut dia, Apersi juga hadir bukan untuk menjadi tandingan, bukan untuk menjadi saingan dari asosiasi yang sudah ada sebelumnya.
“Bukan juga tempat untuk mencari kekuasaan. Tidak. Apersi ini hadir sebagaimana tema pelantikan kita hari ini, yaitu untuk bertumbuh dan bersinergi agar pembangunan perumahan berkelanjutan,” tegasnya.
Rizal berharap dukungan semua pihak. Dengan mitra terkait, seperti pemerintah daerah, pihaknya juga akan membangun komunikasi yang bagus.
“Kami mengajak semua pengembang yang belum bergabung di asosiasi lain, agar ikut juga bergabung di Apersi. Insyaallah kita siap mengemban amanat, memperjuangkan kepentingan anggota supaya usahanya bisa berjalan dengan bagus,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Dinas Perkimtan) Provinsi Sulawesi Tengah Abdul Haris Karim, berharap, Apersi dapat menjadi jembatan antara pemerintah, pengembang, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan huniaan yang tidak hanya nyaman, tapi juga berkelanjutan.
Menurutnya, Apersi sebagai pengembang, memiliki peran strategis dalam edukasi anggotanya tentang praktik terbaik dalam pembangunan berkelanjutan serta mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan.
“Diharapkan pembangunan perumahan di Provinsi Sulawesi Tengah dapat berjalan sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” harapnya.
Ia menilai, keberadaan Apersi memiliki peran penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan perumahan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat.
“Saya berharap Apersi terus berupaya membangun kerangka kerja yang memudahkan kolaborasi sehingga setiap elemen dapat berkontribusi sesuai kapasitas dan keahlian masing-masing,” tutup Haris. (RIFAY)