Ramadhan tahun ini/1441 Hijriah memang sedikit berbeda dengan kegiatan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Wabah virus corona atau Covid-19 yang melanda dunia, memaksa pemerintah harus membuat kebijakan yang lebih strategis dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus mematikan tersebut, termasuk meniadakan kegiatan keagamaan di masjid-masjid, seperti Shalat Taraweh berjamaah dan menggantinya dengan shalat di rumah masing-masing.
Salah satu substansi penting dalam kebijakan tersebut adalah menghindari berkumpulnya banyak orang yang menyebabkan virus berukuran sangat kecil itu bisa menyebar secara liar.
Diakui, kebijakan tersebut sempat menimbulkan kontraversi di masyarakat, khususnya masyarakat yang awam dan selama ini sudah terbiasa shalat taraweh berjamaah di masjid.
Keterbatasan ilmu juga membuat masyarakat bertanya-tanya, seperti apa sebenarnya Shalat Taraweh bisa dianggap sah, apabila dilaksanakan sendiri-sendiri atau berjamaah dengan beberapa orang di rumah.
Apa saja doa-doa yang bisa dibaca, surah-surah pendek apa yang lazim dibaca dalam setiap rakaat, lalu bagaimana pelaksanaan Shalat Witirnya?
Bukan Islam namanya kalau bakal menyusahkan ummatnya untuk beribadah kepada Rabbnya, Islam selalu menyajikan kemudahan-kemudahan kepada penganutnya untuk senantiasa bisa berhubungan erat dengan penciptanya.
Tak pandang dia kalangan ulama yang berilmu, atau rakyat jelata, semua memiliki peluang yang sama untuk bisa berdekatan secara spiritual dengan Sang Khalik.
Islam selalu memiliki alternatif dan solusi dalam setiap permasalahan fiqih yang dialami ummatnya, termasuk Fiqih Shalat Taraweh di tengah pendemi wabah.
Atas problem yang dimaksud, H. Asrul G.H. Lasapa, S.Ag, selaku Pengasuh Ponpes Alkhairaat Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, memberikan uraian ringkas mengenai tata cara yang mudah saat melaksanakan Shalat Taraweh di rumah.
Solusi ini sudah tersebar di media sosial, salah satunya di WhatsApp Grup (WAG) Info Pendidikan Kota Palu.
Ia mengatakan, untuk yang melaksanakan shalat 20 atau 8 rakaat, bacaan suratnya sebagaimana di masjid.
“Jika tidak bisa baca surat sebagaimana di masjid, maka baca saja surat yang dihafal. Misalnya yang dihafal hanya Surat Alfatihah dan Innaa A’thainaa serta tiga surat Qul,” katanya.
Caranya, rakaat pertama membaca Alfatihah dan Innaa A’thainaa, kemudian Rakaat kedua membaca Alfatihah dan Qul Huwallaahu Ahad, terus salam.
Kemudian pada rakaat ketiga membaca Alfatihah dan Qul a’uudzu Birabbil Naas dan Rakaat 4 Alfatihah dan Qul Huwallaahu Ahad, lalu salam.
“Selanjutnya pada Rakaat 5 Alfatihah dan Qul a’uudzu Birabbil Falaq dan pada Rakaat 6 Alfatihah dan Qul huwallaahu Ahad. Sedangkan untuk Rakaat 7 dan 8 sebagaimana pada rakaat pertama, begitu seterusnya pada Rakaat 9 dan 10 hingga rakaat ke-20 mengikuti susunan penggunaan surat yang di atas,” urainya.
Bagaimana dengan orang yang hanya bisa menghafal Qul Huwallaahu Ahad, menurutnya, cukup membaca surat itu pada semua rakaat dari awal sampai akhir.
“Baik tarawih maupun witir, baca saja Alfatihah dan Qul Huwallaahu Ahad,” ujarnya.
Dengan catatan, kata dia, di antara setiap 2 rakaat tarawih selesai salam, membaca LAA ILAAHA ILLALLAAH MUHAMMADURASUULULLAAHI SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASALLAM.
“Tapi bisa juga tidak dibaca sama sekali,” katanya.
Setelah itu, lanjut dia, bacalah doa sesudah tarawih dengan doa apa saja yang dihafal
“Yang terpenting sesudah doa tarawih, jangan lupa niat puasa untuk esok hari,” tekannya.
Lalu bagaimana dengan tata cara witir? Solusinya juga tak jauh beda dengan taraweh.
Witir, kata dia, bisa dilakukan dengan 2 rakaat pertama yakni pada rakaat 1 membaca Alfatihah dan Innaa A’thainaa dan pada Rakaat 2 Alfatihah dan Qul A’uudzu Bi Rabbil Falaq, lalu salam.
“Setelah itu dilanjutkan 1 rakaat terakhir atau rakaat ke 3 pada Witir dengan membaca surat: Alfatihah dan 3 Qul yakni Qul huwa, Qul Audzu birabbil naas, dan Qul audzu birabbil Falaq dan salam,” tuturnya.
Kemuadian untuk Qunut pada malam ke 16 Ramadhan, bisa membaca qunut sebagaimana di masjid.
“Jika tidak hafal, maka baca saja “Rabbana Atina Fiddunia Hasanatan Waa Fil Akhirati hasanatan Wakina Azabannar. Kemudian sesudah salam, baca doa witir. Jika tidak hafal, baca doa apa saja yang dihafal,” imbuhnya. (HAMID)