PALU – Bakal Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid, menghadiri kegiatan Pelatihan Peningkatan Spiritual (PPS) yang digelar DPD PKS Kota Palu, Ahad (21/07).
Di hadapan ratusan kader PKS, Anwar Hafid menyampaikan bahwa jelang dan sampai dilaksanakannya Pilkada, ada tiga praktik politik berbahaya.
Yang pertama kata Ketua Partai Demokrat Sulteng tersebut, politik fitnah.
“Kita bisa lihat sekarang, hanya karena seseorang tidak ambil tangan, tapi kemudian isunya digoreng dan dibuat viral. Padahal kan mungkin saja beliau tidak fokus dan perhatikan orang di depannya, atau mungkin ada faktor lain. Praktik ini berbahaya bagi demokrasi,” katanya.
Yang kedua kata Cagub yang diusung Demokrat, PKS dan PBB, adalah politik identitas.
Dalam satu kesempatan, Anwar Hafid mengaku sempat ditanya, alasan dia mengajak dr Reny sebagai pasangannya menjadi Cawagub. Arah pertanyaan tersebut, bisa saja mengarah pada pendikotomian dan bermuara pada isu-isu kedaerahan.
“Saya kemudian mengatakan, bahwa motif utama saya bersama Ibu dr Reny, ingin menyatukan kutub Timur dan kutub Barat Sulteng. Di timur memiliki Sumber Daya Alam yang luar biasa, dan di Barat punya sumber daya budaya,” tambah Anwar Hafid.
Yang ketiga, lanjut dia, politik uang. Anwar Hafid meyakini, PKS adalah salah satu partai yang secara konsisten melawan praktik-praktik kotor dalam proses demokrasi tersebut.
Anwar datang di acara PPS PKS, bersama calon Wakil Gubernur, dr Reny Lamadjido. Hadir pula, jajaran pengurus PKS Kota Palu, Ketua Fraksi PKS DPRD Sulteng, Hj Wiwik Jumatul Rofi’ah dan jajaran DPTW PKS Sulteng.
“Allah menjanjikan kemenangan kepada orang yang tenang, tulus dan tidak ada nafsu duniawi. Insya Allah PKS siap menangkan Berani,” tandas Ketua DPW PKS Sulteng, Muhammad Wahyuddin. *