PALU – Anwar Hafid menyinggung Fuad Plered yang menyatakan lahan yang digunakan oleh lembaga Alkhairaat saat ini, merupakan lahan yang bermasalah bahwa, pemahaman tersebut tidak berdasar.
Lembaga Alkhairaat yang didirikan oleh Sayid Idrus bin Salim Aljufri yang dikenal dengan Guru Tua, memiliki aset lahan yang cukup banyak, di antaranya untuk membangun pusat-pusat pendidikan.
“Saya mengikuti almukarram almarhum Habib Saggaf, Habib Abdillah, Habib Ali dan Habib Alwi bin Saggaf Aljufri, tidak ada namanya Alkhairaat meminta-minta tanah, malahan masyarakat memberikannya secara ikhlas untuk Alkhairaat,” terang Anwar.
Alkhairaat memiliki puluhan hektar tanah yang diwakafkan oleh masyarakat di beberapa daerah, malahan dengan banyaknya lahan tersebut, Alkhairaat tidak dapat mengurusnya. Karena terkadang datang di satu kampung, masyarakat secara swadaya menyerahkan lahan ratusan hektar dan bahkan ada tanah pribadi yang di berikan pada Alkhairaat.
“Jadi kalau ada yang mengatakan tanah yang digunakan Alkhairaat bermasalah, salah itu Fuad Plered kalau dia bilang tanah Alkhairaat diminta-minta dan bermasalah,” tandasnya.
Lanjut Anwar, di Kabupaten Morowali belum lama ini menyerahkan tanah ke lembaga Alkhairaat seluas 10 hektar melalui IMIP. Padahal kata dia, di areal lokasi yang berada dekat IMIP itu harganya Rp2 juta satu meter dan bila lahan itu di kelola untuk usaha kos-kosan saja, maka berapa banyak keuntungan yang di dapat.
“Tapi warga tidak melihat sepert itu, dia inginkan Alkhairaat bisa mengelola lahan itu untuk sebuah tujuan yang lebih baik, dan kanapa terjadi seperti itu, sebab masyarakat melihat Guru Tua,” ungkap Anwar.
Olehnya dia mengajak seluruh Abnaulkhairaat untuk bersatu padu, agar warisan Guru Tua selalu terjaga sehingga apa yang menjadi tujuan Alkhairaat berjalan dengan baik dan tidak hanya selesai di Haul saja.
Untuk itu dirinya bermohon atas pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk selalu tetap tenang untuk menjaga kondusifitas daerah ini dan selalu mengingat Guru Tua dimanapun berada.
“Jangan lagi mendengar orang-orang yang berbicara seperti orang tidak waras, yang tidak mengetahui secara mendalam terkait Alkhairaat dan pendirinya Sayid Idrus bin Salim Aljufri, serahkan semua pada pemerintah,” kata Anwar.
Apa yang disampaikan Fuad Plered tidak tahu soal Alkhairaat, “dia ini salah orang yang dia tuju, dan dia tidak tahu, dia kira Alkhairaat ini kaleng-kaleng, kalau Alkhairaat diganggu (Guru Tua), maka semua elemen akan bergerak dan darah para Abnaulkhairaat akan mendidih,” tegasnya.
Alhamdulilah masyarakat Sulawesi Tengah dan Abnaulkahiraat adalah orang yang taat dan paham hukum, dan mari kita serahkan persoalan ini pada pihak kepolisian. Apalagi majelis adat Provinsi Sulawesi Tengah telah bersidang memutuskan apa yang di utarakan oleh Fuad Plered
Reporter: Hady/Editor: Nanang