PALU – Kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Tengah (Sulteng) telah dinyatakan demisioner pasca pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) IV di salah satu hotel di Kabupaten Sigi, Kamis (24/06).
Musda yang berlangsung selama satu hari itu juga telah menghasilkan nama calon ketua yang akan diusulkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat untuk ditetapkan dan dilantik menjadi ketua terpilih periode selanjutnya.
Nama yang terpilih dalam Musda tersebut adalah mantan Ketua DPD Partai Demokrat Sulteng, Anwar Hafid. Secara aklamasi, 13 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang ada di Sulteng menyepakati nama Anwar Hafid untuk kembali memimpin Partai Demokrta Sulteng di periode ketiga.
Isyarat aklamasi ini juga sudah disampaikan Anwar Hafid saat membawakan sambutan pada pembukaan Musda.
“Saya telah menerima mandat dari ketua-ketua DPC untuk memimpin lagi. Saya juga sudah melihat AD/ART bahwa tidak ada larangan untuk memimpin selama 3 periode. Sebenarnya saya sendiri berharap ada yang mendaftar sebagai calon ketua dalam rangka regenerasi. Tapi sampai akhir masa pendaftaran, Selasa (22/6/2021) pukul 00.00 Wita, ternyata tidak ada calon lain yang mendaftar,” kata Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulteng itu.
Ia mengatakan, meskipun sudah terpilih di Musda, namun yang menentukan tetaplah Ketua DPP, setelah melalui fit and proper test.
“Jadi walaupun hanya satu calon yang diajukan, tetap akan dilakukan fit and proper test dan itusangat ketat bahkan sampai lima jam dan itu dilakukan langsung oleh ketua umum. Jadi kalau misalnya saat fit proper test dirasa tidak layak, maka bisa saja tidak terpilih,” ujarnya.
Sebenarnya, kata dia, penentuan di DPP adalah untuk menjaga soliditas, karena biasanya “liar” saat berada di tingkat di DPD maupun DPC.
Biasanya, lanjut dia, satu minggu setelah Musda, maka langsung dilakukan fit and proper test dan penetapan serta pelantikan ketua terpilih paling lambat 1 bulan setelah musda.
Sementara itu, Ketua Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, mengatakan, sesuai mekanisme di Partai Demokrat, setiap Musda minimal hanya menghasilkan tiga nama.
“Tentu kalau dihasilkan hanya satu nama maka dialah calon yang diusulkan untuk dilakukan fit and proper test oleh tim tiga yaitu ketua umum, sekjen dan kepala BPOKK. Setelah itu baru ditetapkan. Apakah mutlak setelah terpilih di Musda akan ditetapkan sebagai ketua, ya nanti dilihat prosesnya,” katanya.
Ia berharap, setelah digodok dalam Musda, Anwar Hafid bisa tetap layak memimpin Partai Demokrat karena dia bukanlah orang baru di partai berlambang bintang mercy itu.
Ia pun menilai, Anwar Hafid sendiri masih layak dan mampu memimpin Partai Demokrat di periode ketiganya nanti.
“Beliau juga mampu menangkal serangkan GPK-PD (Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat), terbukti tidak ada satupun pengurus disini yang terlibat,” tuturnya.
Tak sampai di situ, lanjut dia, Anwar juga mampu memenangkan beberapa Pilkada, sebagai anggota DPR RI yang tentu bisa menggerakkan mesin partai di Sulteng, bupati dua periode dan sudah memimpin DPD dua periode.
“DPP tidak ingin melakukan intervensi, tetapi realitas di sini mnemang para ketua DPC masih menginginkan Anwar Hafid. Kalaupun ada calon lain yang ikut, ya kami terbuka saja itu adalah proses demokratis,” tutupnya.
Dihubungi usai Musda, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Palu, Hidayat Pakamundi, mengatakan, semua proses rangkaian Musda sudah selesai dan hanya nama Anwar Hafid yang diusulkan ke DPP.
“Dia calon tunggal yang diusulkan ke DPP, jadi proses penetapannya ada di DPP,” katanya.
Ia menambahkan, pemilik suara di Musda sendiri adalah ketua-ketua DPC se Sulteng, ditambah satu suara dari DPP.
Sesuai mekanisme, lanjut dia, syarat pengajuan seorang calon ketua jika minimal mendapatkan 20 persen dukungan dari DPC dan Anwar Hafid sendiri mendapatkan 100 persen dukungan dari DPC.
“Sampai pada hari H pemilihan tidak ada satupun DPC yang tidak menyalurkan hak suaranya. Jadi sampai pada pemilihan 100 persen masih sepakat Anwar Hafid melanjutkan kepemimpinannya di periode ketiga,” katanya.
Selain Herman Khaeron dan Anwar Hafid, Musda yang dibuka secara virtual oleh Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya itu juga dihadiri Wakil Sekjen DPP Andi Timo Pangerang.
Sementara peserta Musda sekitar 100 orang yang terdiri dari ketua-ketua dan sekretaris DPC, anggota Fraksi Demokrat di DPRD se-Sulteng serta para kader. (RIFAY)