PALU – Antrean pembelian minyak goreng curah di pasar murah di Halaman Masjid Al Amin, Birobuli Utara, Rabu pagi tadi sempat mengalami kericuhan. Pasalnya, setelah berjam-jam ribuan orang mengantre dengan satu barisan, agen minyak goreng membuka dua jalur antrean.
Misnah warga Jalan Ramba Kelurahan Birobuli Utara mengaku kesal atas keputusan yang dilakukan oleh pihak agen. Mestinya jika pihak agen mau membuka dua jalur, harusnya hal itu dari awal.
“Bagaimana juga agen ini buka dua jalur akhirnya orang yang baru datang jadi di depan. Kami yang datang antri sejak pagi jadi di belakang antrinya,” keluh Misnah kepada media alkhairaat online, Rabu (6/4).
Menurut Misnah, dalam pantauannya salah seorang panitia dari Dinas Perindag Kota Palu yang membawa jeregen dari kerabatnya, tanpa mengantre.
Sementara Muh Ansar warga Basuki Rahmat menilai, pembagian Migor tidak merata. Dalam ketentuan setiap warga berhak mendapatkan Migor sebanyak 10 liter, namun di lapangan berbeda. Ada yang mendapatkan 35 liter, 50 liter, bahkan sampai 100 liter.
“Harusnya pembagian jatah minyak goreng harus rata. Kalau toh memang cuma 10 liter, kenapa ada yang lain dilayani dalam jeregen besar. Pihak Panitia di lapangan juga tidak bisa berbuat apa-apa saya lihat, karena dalam hal ini agen yang mengatur,” ungkap Muh Ansar.
Meski sempat ricuh beberapa saat namun dapat dikendalikan oleh panitia dengan mengatur kembali antrean dua jalur dengan mengamankan setiap jeregen dengan mengikatnya dalam tali. Sehingga tidak ada pihak yang bisa menyerobot antrean.
Reporter Irma