PALU – Pengamat Ekonomi Universitas Tadulako Palu Prof. Patta Toppe menyarankan pihak berkepentingan dalam menyediakan Bahan Bakar Minyak ( BBM) jenis solar dan pertalite, agar dapat menghitung kembali kebutuhan akan BBM.
Hal itu dilihat dengan kondisi yang ada saat ini di Kota Palu, dimana sulitnya mendapatkan pasokan BBM bersubsidi di SPBU .
“Yang perlu dilihat sebenarnya kebutuhan BBM subsidi dan pasokannya, berapa kebutuhan masyarakat dan pasokannya. Pemerintah harus koordinasi, dengan pihak Pertamina dan SPBU, jangan sampai terjadi transaksi yang ilegal, sehingga pasokannya tidak cukup,” ujar Patta Toppe kepada MAL Online, Senin (11/7).
Menurut guru besar Fakultas Ekonomi ini, transaksi yang bukan untuk peruntukannya, seperti yang dimaksudkan termasuk pertamina/SPBU menjual BBM, dan pertamini,perlu diatur oleh pemerintah daerah.
“Iya saya kira semua pihak terkait yang terlibat dalam Satgas BBM maupun lainnya dapat memperhatikan permasalahan ini. Terutama yang perlu dihitung ulang adalah berapa kebutuhan BBM, khususnya BBM bersubsidi di Kota Palu. Ini adalah langkah awal untuk mengetahui berapa jumlah yang harus dipasok,” ujar Prof Patta Toppe.
Sementara itu Kabag Perekonomian Biro Perekonomian Setdaprov Sulteng Syarief menyikapi persoalan yang ada saat ini, pihaknya dari Biro Perkonomian, hanya memfasilitasi rapat pertemuan dengan Pertamina dan anggota lainnya. Pada operasional kegiatanya tergantung dinas teknis, Karena pihaknya tahun ini belum menyediakan anggaran pelaksanaan turun ke lapangan.
“Kalau masalah perhitungan kebutuhan BBM pihak Pertamina yang lebih tahu hitungannya, karena hasil pembahasan kemarin kuota itu tidak dilepas secara keseluruhan. Bisa dilepas, kalau ada data kubutuhan sesuai hasil kebutuhan bulan lalu yang perlu dievaluasi oleh Pertamina. Artinya kita bisa dimaksimalkan kalau ada data kebutuhan BBM di Sulteng yang perlu di rekomendasikan oleh Pertamina Sultengbar ke pusat. Untuk lebih teknisnya pihak Pertamina yang tahu pastinya,” kata Syarief.
Namun menurutnya, untuk mengurai antrean BBM pihak Pertamina akan melaksanakan pengisihan bahan bakar pertalite dengan metode aplikasi, agar diketahui berapa kebutuhan masyarakat Sulawesi Tengah berikutnya. Agar diketahui pula berapa data exsiting kebutuhan sekarang.
“Sebagai dasar pelepasan kita BBM Sulawesi tengah bulan depan melalui aplikasi, yang sudah di luncurkan mulai taggal 16 Juli 2022 mendatang dan efektifnya akan di berlakukan 1 Agustus 2022 mendatang.,” katanya
Reporter: IRMA
Editor: NANANG