BALUT – Badan SAR Nasional (Basarnas) segera meresmikan kapal Basarnas sebagai penunjang dalam melaksanakan tugas.
Hal tersebut sebagai bentuk respons cepat ketika terjadi bencana, menyusul cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini di Kabupaten Banggai Laut (Balut),
“Kapal itu sudah ada di Luwuk, nanti akan dibawa ke sini dan diresmikan sama-sama dengan Kantor Basarnas. Jadi kantor ini belum diresmikan, kami (Basarnas) baru empat bulan di Balut dan Alhamdulillah walaupun cuaca ekstrem tidak ada korban jiwa, dan semoga tidak pernah ada,” jelas Yadin, Rescuer Basarnas, Selasa (17/01).
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balut, Irsan A. Mammak, memaparkan, setiap cuaca ekstrem atau yang dikenal dengan musim utara oleh masyarakat, selalu rawan terjadi kecelakaan laut. Setiap tahun, kata dia, selalu ada korban, baik korban hilang, korban kapal tenggelam, dan kapal karam.
“Sehingga Pak Bupati itu bersikukuh untuk mendatangkan Basarnas. Alhamdulillah Basarnas pusat tanggapi, dan sudah terdaftar. Dan mungkin minggu depan ini, Pak Bupati pulang dari Jakarta, sekalian bawa kapal basarnas,” papar Irsan, Senin (16/01).
Di Indonesia sendiri, kata dia, untuk tahun 2022 baru empat armada kapal cepat yang diadakan, salah seperti itu, termasuk Banggai laut.
Irsan menambahkan, dengan adanya Basarnas dan armadanya, Balut dapat mengambil tindakan lebih cepat ketika terjadi kecelakaan laut. Sebab, kata dia, Pos Basarnas tersebut menjadi yang terdekat untuk jalur pelayaran dari Maluku ke Luwuk.
“Karena mereka yang dari Maluku kalau ke Luwuk, melintasi Banggai laut. Jadi yang terdekat pada saat mereka kecelakaan, kita,” imbuhnya.
Tahun 2023 ini, BPBD Balut sendiri sudah merencanakan membuat aplikasi yang berfungsi seperti call center untuk respons cepat. Setiap tahun pula, BPBD membuat desa tangguh bencana dan menyosialisasikan penanganan bencana ke semua desa.
“Semua desa itu kita adakan sosialisasi mengantisipasi adanya tsunami, gempa, dan bencana lainnya. Kita berikan informasi dan edukasi kepada mereka. Sudah dua per tiga desa yang diberikan sosialisasi,” tutup Irsan.
Reporter : Iker
Editor : Rifay