PALU – Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulawesi Tengah (Sulteng) telah berkomitmen membantu terlaksananya Pemilu dengan sukses sesuai harapan. Salah satu harapan kesuksesan Pemilu tersebut adalah meningkatnya angka partisipasi pemilih di TPS pada hari H pemungutan suara, Rabu 17 April mendatang.
Komitmen yang dimaksud adalah melawan segala bentuk cara ataupun seruan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk tidak menggunakan hak pilihnya alias golput.
“Kita menentang beberapa kelompok yang mencoba membangun opini ke arah golput. Ini sudah terjadi di Palu saat ini dan kita lawan. Ada orang-orang yang mengatakan bahwa pasangan capres/cawapres A itu kurang mantap dan pasangan B tidak bisa diharap, sehingga menyerukan golput saja. Ini sesuatu yang tentu kita tidak harapkan,” tegas Ketua PW GP Ansor Sulteng, Alamsyah Palenga, kepada MAL, di Palu, Rabu (03/04).
Dia mengatakan, beberapa dinamika yang terjadi menjelang Pemilu inilah yang membuat GP Ansor secara nasional membuat program untuk menerjunkan relawan atau kader-kadernya guna membantu penyelenggara di TPS. Membantu, kata dia, dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih agar tersalurkan dengan baik.
“Intinya kita ingin membantu negara dalam hal ini KPU secara tidak langsung dalam hal meningkatkan partisipasi pemilih, menekan sebisa mungkin angka golput. Tetapi dalam hal ini Ansor bersifat membantu, kita tetap mengikuti mekanisme aturan di TPS,” ujarnya.
Hal lain yang menjadi tantangan dan perhatian Ansor adalah adanya upaya pihak-pihak tertentu yang ingin mendeligitamasi KPU.
“Ini sesuatu yang harus diwaspadai, belum apa-apa kita sudah bicara bahwa KPU akan curang, membangun opini bahwa tidak fair dan sebagainya. Kita harusnya percaya kepada penyelenggara, kalau bukan kita sebagai warga negara, siapa lagi. Bahwa kemudian ada kekurangan yang terjadi, ya kita bersama-sama sebagai warga dan saya sebagai Ketua Ansor harus melakukan apa yang bisa untuk memperbaiki kekurangan tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengimbau kepada warga untuk sepenuhnya percaya kepada KPU maupun Bawaslu dan seluruh perangkatnya dalam menyelenggarakan Pemilu dengan baik.
“Kepercayaan ini bukan tiba begitu saja. Kami melihat begitu besar usaha yang mereka (penyelenggaran Pemilu) lakukan agar bagaimana Pemilu ini lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya.
Dia menyinggung keluarnya Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan penggunaan surat keterangan dari Dukcapil bagi warga yang ingin menyalurkan hak pilihnya. Menurutnya, itu merupakan hal yang luar biasa dan tidak terlepas dari usaha berbagai pihak, termasuk KPU.
“Ini semua pertanda bahwa KPU bersungguh-sungguh, tidak main-main dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dari sekian dinamika yang terjadi, maka sampailah kita pada program relawan TPS. Itu berangkat dari kesadaran kita untuk menyukseskan Pemilu. Ini adalah program nasional terkait Gerakan Rabu Putih,” terangnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan peran-peran utama yang akan dijalankan para relawan nanti. Dia mencontohkan manakala ada pemilih yang sudah terdaftar dalam DPT, namun tidak mampu secara fisik untuk menyalurkan hak pilihnya ke TPS.
“Maka kita akan jemput. Kita akan komunikasikan dengan KPPS setempat apakah kotak suara itu dibawa ke yang bersangkutan atau bagaimana teknisnya asalkan yang bersangkutan bisa menyalurkan hak pilihnya. Atau mungkin sebaliknya misalnya yang bersangkutan tidak bisa datang karena jauh dari TPS atau karena halangan tertentu, maka kita jemput untuk ke TPS,” imbuhnya. (RIFAY)