PARIMO – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Pemkab Parimo) terus memperkuat upaya percepatan penurunan angka stunting yang saat ini masih berada di kisaran 21 persen.
Bupati Parimo, Erwin Burase, mengatakan stunting merupakan masalah serius dalam pelayanan dasar yang harus ditangani secara terpadu lintas sektor. Ia menilai, percepatan penurunan stunting perlu dijadikan momentum strategis untuk memperkuat pelayanan publik.
“Pelayanan kesehatan ibu dan anak, konseling gizi, sanitasi, serta perlindungan sosial, khususnya pada periode 1.000 hari pertama kehidupan,” ujarnya saat Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pencegahan Stunting Tahun 2025, Senin (13/10).
Menurut Erwin, meskipun angka stunting Parimo masih berada di angka 21 persen, pemerintah daerah mengapresiasi kinerja seluruh tim di lapangan. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Parimo kini masuk dalam zona hijau dan menempati peringkat ketiga terbaik dalam hal prevalensi stunting di wilayah tersebut.
Ia juga meluruskan isu yang sempat beredar di media terkait status Parimo yang disebut masuk zona merah. Setelah dilakukan pengecekan dan validasi data di tingkat provinsi, posisi Parimo justru menunjukkan capaian positif.
“Kita berada di peringkat ketiga terbaik. Namun, kita tidak boleh terlena dengan capaian ini,” tegasnya.
Erwin menambahkan, angka 21 persen menjadi pengingat penting bahwa kerja keras lintas sektor harus terus ditingkatkan. “Penurunan stunting bukan sekadar tentang gizi, tetapi juga menyangkut kualitas hidup dan masa depan generasi penerus,” ujarnya.
Melalui rapat evaluasi tersebut, Bupati berharap seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat meninjau kembali capaian kinerja, mengidentifikasi kendala di lapangan, serta memperkuat strategi pencegahan stunting di wilayah masing-masing.
Ia menegaskan, sinergi antarinstansi menjadi kunci utama keberhasilan, mulai dari sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi, hingga lingkungan.
“Kerja sama lintas sektor harus semakin solid agar target penurunan angka stunting di Parimo dapat tercapai secara optimal,” pungkasnya. *