Angka Kelahiran Total di Indonesia Rendah

oleh -
Pejabat Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Dr.dr. M. Yani, M.Kes didampingi Kushindarwito memberikan keterangan Pers di Kota Palu, pekan lalu. (FOTO: MAL/YAMIN)

PALU – Angka Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran total, di Indonesia secara nasional masih 2.4, angka itu masih dibawah angka ideal yaitu 2.10.

Hal tersebut disampaikan pejabat Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Dr.dr. M. Yani, M.Kes di Palu pekan kemarin. Meski demikian kata dia, ada beberapa provinsi di Indoensia yang angka total FTRnya sudah di 2,1, seperti Jawa Timur dan Jogja.

Yani mengaku, bahwa pihaknya terus berupaya dan telah membuahkan hasil terkait dengan capaian itu, karena sudah dapat mengendalikan dan merencanakan penduduk. Yang juga terkait dengan kesejahteraan meski ternyata tidak secepat penurunan itu.

Kata Yani,  selama ini masyarakat mengetahui bahwa program-program BKKBN  hanya berhubungan dengan keluarga berencana. Padahal BKKBN ini juga mengemban tugas samping, terkait dengan kependudukan dan terkait dengan pembangunan keluarga. Dalam pembangunan keluarga adalah tujuan pembangunan keluargayang meningkatkan mutu atau SDM masyarakat Indonesia, melalui pembangunan ketahan keluarga dan kesejahteraan keluarga.

BACA JUGA :  Novalina Buka Pelatihan Pengawasan Penerapan SPM untuk Penguatan Kompetensi ASN Sulteng

“Terkait dengan kesejahteraan dan ketahanan ini di Deputi  Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) pendekatannya itu lewat tribina, lewat kelompok-kelompok bina keluarga balita, bina keluarga remaja dan lansia. Apa yang kita lakukan, ya kita tingkatkan pola asuh, tapi ini semua akan sulit berjalan kalau kesejateraan ekonomi keluarga ini juga tidak diperbaiki. Nah program kita yang ada di BKKBN yang dikenal dengan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) ini,”terangnya.

BACA JUGA :  Tidak Menerima Undangan, KPU Sigi Tidak Hadiri Pelantikan DPRD

Dia mengakui, kendala untuk menyukseskan program itu adalah modal yang bisa diberikan kepada keluarga-keluarga. Sehingga pihaknya telah membangun kemitraan pada kelompok-kelompok yang memiliki modal seperti perusahaan yang akan membantu memberikan modal sekaligus memasarkannya, agar pihaknya memiliki kekuatan untuk membina keluarga dalam kelompok.

“Mudah-mudahan pemerintah daerah lewat dinas terkait, mungkin UKM atau dinas-dinas lain yang juga punya misi yang sama, BKKBN dengan senang hati akan kerjasama. Ini tujuan kita dalam beberapa hari kedepan ini terkait dengan pendekatan kapasitas dengan kawan-kawan untuk menjalankan program,” jelasnya. (YAMIN)