Angin Kencang, Lion Air Tujuan Palu Mendarat Darurat di Sepinggan Balikpapan

oleh -
Pesawat Lion Air JT 852 yang baru tiba setelah sebelumnya gagal mendarat di Bandara Mutiara SIS Aljufri akibat angin kencang, Sabtu (13/05). (FOTO: media.alkhairaat.id/Rifay)

PALU – Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 852, gagal mendarat di Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu, Sabtu (13/05) sekitar pukul 10.00 Wita. Penerbangan terpaksa dialihkan ke Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pesawat Boeing seri 737-900 yang take off dari Bandara Internasional Hasanuddin Makassar pukul 08.40 itu gagal mendarat akibat angin kencang di landasan Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu.

Padahal, hanya dalam hitungan detik lagi akan menyentuh landasan, namun pilot memilih go around. Pesawat pun kembali mengudara, sementara penumpang pun kebingungan dengan situasi tersebut.

“Kepada penumpang yang terhormat, karena kencangnya angin di landasan Bandara, maka penerbangan ini kami alihkan ke bandara terdekat di Balikpapan,” akhirnya terdengar penjelasan pilot dari balik ruang kokpit, setelah beberapa menit pesawat mengudara.

BACA JUGA :  Milad Alkhairaat Steril dari Muatan Politik

Sebelum mencoba mendarat di Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu, pesawat ini juga sempat berputar-putar sekitar 15 menit di atas Teluk Palu.

Suasana di dalam kabin penumpang setelah Pesawat Lion Air JT 852 mendarat darurat di Bandara Sepinggan Balikpapan, Sabtu (13/05). (FOTO: media.alkhairaat.id/Rifay)

Menurut penjelasan pilot, pesawat terpaksa harus berputar-putar terlebih dahulu karena padatnya lalu lintas penerbangan di Bandara Mutiara SIS Aljufri.

Setelah itu, pesawat mencoba mendarat namun gagal, lalu dialihkan di Balikpapan. Sekitar 40 menit, pesawat pun tiba di Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan.

Sesampainya di Balikpapan, langsung dilakukan pengisian bahan bakar, lalu terbang kembali ke Palu dan sukses mendarat di Bandara Mutiara SIS Aljufri, sekitar pukul 13.00 Wita.

BACA JUGA :  Pahlawan yang Sesungguhnya

Menurut salah satu penumpang, kondisi itu terpaksa dilakukan pilot demi menjaga keselamatan penumpang.

“Daripada dia paksakan mendarat, justru lebih berbahaya. Kita bersyukur karena pilot mengambil langkah tepat mengalihkan penerbangan ke Balikpapan,” katanya.

Kejadian yang sama juga pernah dialami pesawat Garuda, ketika mendarat di Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu, beberapa waktu lalu.

Gagal mendarat karena angin kencang, pesawat pun terpaksa mengalihkan rute penerbangan dan mendarat darurat di Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. RIFAY