PALU – Anggota Komisi III DPRD Sulteng, Marthen Tibe, menghadiri Prosesi Wisuda ke-132 Universitas Tadulako (Untad) yang digelar di Auditorium Bumi Tadulako, Tondo, pada Senin (27/10/2025).

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sulteng, Dr. Fahrudin Yambas, M.Si, mewakili Gubernur Sulteng; Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Amar, ST, MT, IPU, ASEAN Eng; Ketua Senat Untad, para guru besar, dekan, dosen, serta orang tua wisudawan dan lainnya.

Dalam sambutannya, Rektor Untad Prof. Amar menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati atas pencapaian yang diraih.

Ia menegaskan komitmen Untad untuk terus bertransformasi menuju universitas unggul dan berdaya saing global melalui berbagai inovasi, termasuk peluncuran SIGA-8 (Sistem Informasi Global Akses) — sistem digital yang menjadi simbol semangat Untad dalam memperkuat tata kelola, riset, dan layanan akademik yang terintegrasi serta berstandar internasional.

Rektor juga menegaskan pentingnya nilai-nilai jati diri lulusan Tadulako, yaitu Nakaba (pantang menyerah dan kerja keras), Natona Nalanggai (keberanian berbuat kebaikan dan tanggung jawab), serta Nabaraka (kemampuan beradaptasi terhadap perubahan zaman), sebagai bekal menghadapi tantangan global.

Sementara itu, Marthen Tibe, menyampaikan apresiasi dan selamat kepada seluruh lulusan atas keberhasilan menyelesaikan pendidikan tinggi mereka.

“Hari ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari babak baru dalam menapaki kehidupan yang sesungguhnya. Kalian telah membuktikan bahwa kerja keras, disiplin, dan doa tidak pernah mengkhianati hasil,” ujar Marthen.

Ia menambahkan bahwa Universitas Tadulako telah melahirkan insan-insan muda yang cerdas, kritis, dan berkarakter.

Menurutnya, dunia saat ini membutuhkan anak muda yang tidak hanya berilmu, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan semangat membangun daerah.

“Selaku wakil rakyat di DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, saya berharap para lulusan Untad dapat berkontribusi aktif dalam pembangunan daerah. Jangan takut bermimpi besar, jangan berhenti belajar, dan jadilah agen perubahan yang membawa terang dan harapan bagi masyarakat,” tuturnya.

Marthen juga berpesan agar para alumni menjadikan ilmu sebagai sarana pengabdian dan manfaat bagi sesama.

“Keberhasilan bukan semata tentang gelar, tetapi sejauh mana ilmu dan kemampuan kita memberi manfaat bagi orang lain,” pungkasnya. ***