PALU- Menyongsong kemerdekaan RI ke 77 tahun Sekolah Sukma Bangsa Sigi menggelar sosial empat pilar berbangsa dan bernegara bersama anggota DPD/MPR RI Muhammad J Wartabone, bertempat di Kompleks Sekolah Sukma Bangsa Sigi, Jalan Poros Kaleke Dolo, Desa Maku, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Selasa (2/8).
Anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD)/Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesi (RI) Muhammad J Wartabone mengatakan, kedatangannya di sekolah Sukma Bangsa, sebab tertarik dengan metode boarding school.
“Dan boarding school ini menerima seluruh agama di Indonesia,” kata Buya panggilan akrabnya usai mensosialisasikan empat pilar kebangsaan di hadapan sejumlah siswa SMP/SMA Sigi.
Sehingga kata dia, ia sengaja datang, menanamkan nilai-nilai empat pilar kebangsaan agar supaya anak-anak ini, termotivasi menanamkan nilai-nilai keumatan dan kebangsaan dalam diri mereka, sebagai bangsa yang besar.
Ia menyebutkan, seperti diketahui anak-anak di Sekolah Sukma Bangsa dari beragam agama, maka mereka harus mempelajari agamanya dengan benar dan mereka tanamkan nilai-nilai itu pada diri mereka.
“Dan mereka tetap nyatakan NKRI harga mati. Dan Bhinneka tunggal Ika, itu sudah tercermin di Sekolah Sukma bangsa ini sebab ada perbedaan agama dan etnis,” tuturnya.
Ia menambahkan, saat ini DPR dan Kementerian Pendidikan sudah berkomitmen untuk mengembalikan nilai-nilai ajaran Pancasila mulai dari pendidikan dasar.
“Sebab bila kita pahami tentang Pancasila ini, bersumber dari semua ajaran agama yang ada di Indonesia,” bebernya.
“Maka Itu harus kembali lagi di dunia pendidikan secara formal,” pungkasnya.
Direktur Sukma Bangsa Sigi Nurhayati mengatakan, kunjungan anggota DPD RI Muhammad J Wartabone ke sekolah ini sangat luar biasa, sebab sangat penting sekali bagi anak-anak sekolah pemaknaan tentang emapat pilar kebangsaan, yakni undang dasar 1945, Pancasila, bhinneka tunggal Ika dan NKRI.
“Ini kesempatan penting, tidak bisa dilewati, agar bisa juga diselenggarakan di sekolah-sekolah lain,” ucapnya.
Olehnya menurutnya, kegiatan ini harus dimaknai warga sekolah dan sekitarnya agar kedepannya dapat kembali memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Sebab Indonesia ini, mewakili semua agama dan suku, sehingga disebut negara Nusantara. Sehingga penting mempersatukan kembali wajah Indonesia sebenarnya,” katanya menyudahi.
Reporter: IKRAM
Editor: NANANG