LUWUK – Pendidikan konservasi pesisir yang menyasar anak-anak sekolah di Kelurahan Talang Batu Kecamatan Balantak, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah bertujuan memberikan informasi dan pengetahuan serta penyadaran tentang pentingnya melindungi spesies terancam punah di wilayah pesisir Balantak yang merupakan salah satu kawasan biogeografis yang mencakup sekelompok pulau-pulau dan kepulauan di wilayah Indonesia bagian tengah atau dikenal sebagai kawasan Wallacea.
“Memberikan pemahaman kepada anak-anak sejak dini tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati di pesisir serta melindungi spesies terancam punah sangat baik dan bermanfaat agar kelak mereka lebih memiliki kepedulian dan menjadi bagian dalam upaya perlindungan dan penyelamatan bagi spesies maupun wilayah pesisir,” ujar Irsan, fasilitator lapang Relawan untuk Orang dan Alam (ROA), Rabu (1/11).
Ia mengatakan, kegiatan dimulai dengan penyampaian informasi kepada anak-anak tentang ekosistem pesisir, termasuk berbagai spesies yang hidup di sana. Anak-anak diajak untuk memahami peran ekosistem pesisir dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kehidupan manusia melalui bermain mengenal spesies menggunakan alat peraga yang merupakan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Anak-anak kita ajak untuk mengidentifikasi spesies terancam punah di pesisir, seperti penyu, hiu, paus dan berbagai jenis ikan. Anak-anak diajari cara mengidentifikasi spesies-spesies ini dan mengapa mereka harus dilindungi,” ungkapnya.
Belasan anak perempuan dan laki-laki dengan riang gembira belajar bersama di tepi pantai guna mendekatkan diri dengan alam pesisir dan laut untuk secara langsung mengenal habitat jenis spesies terancam punah yang kerabkali masih menjadi buruan manusia bahkan terjaring dan terdampar di wilayah pantai.
Sementara itu, Muh. Edward Yusuf, kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulteng menegaskan, bahwa melalui pendidikan konservasi pesisir tersebut, anak-anak akan menjadi agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan mereka. Mereka adalah masa depan, menjadi pelindung alam tangguh di tengah-tengah tantangan perubahan iklim tengah dirasakan saat sekarang.
“Diharapkan program pendidikan konservasi pesisir seperti ini dapat menjadi contoh bagi wilayah lain di Sulteng dalam upaya melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem pesisir sangat berharga. Selain itu, kesadaran anak-anak tentang pentingnya melindungi spesies terancam punah di pesisir akan membantu melestarikan warisan alam yang kaya dan berharga bagi generasi mendatang,”pintanya.
Wilayah pesisir pantai Balantak merupakan wilayah yang kerabkali menjadi tempat pendaratan penyu bahkan pernah terjadi kasus terdamparnya paus sperma yang memiliki panjang kuranglebih delapan meter di pantai Kelurahan Talang Batu, Kecamatan Balantak, Kabupaten Banggai.
Reporter: IKRAM
Editor: NANANG