Aman Investasi Daring: Ketahui Ilmunya, Kenali Risikonya

oleh -
0408_Square

WAJO – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” kembali diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Acara ini dilaksanakan secara virtual pada 4 Agustus 2021 di Wajo, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini yang diangkat adalah “Cara Aman Investasi Online”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Head of Public Policy and Government Relation Gojek Indonesia, Charly Raya; ekonom Indef, Nailul Huda; Ketua Pusat Edukasi Saham Indonesia, Yana Amalia; dan pemengaruh (influencer), Andy Rezky. Adapun bertindak sebagai moderator adalah jurnalis, Rosniawati. Kegiatan webinar kali ini diikuti oleh 830 peserta.

Pemateri pertama adalah Andy Rezky yang membawakan tema “Mengenal Marketplace: Aksesibilitas, Jenis dan Fitur”.  Menurut dia, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan saat menjadi penjual di lokapasar, yakni produk, konten, dan pasar.

BACA JUGA :  DPRD Kota Palu Rapat Paripurna Rencana Kerja 2025 dan Penetapan Propemperda

“Tentukan produk apa yang akan dijual dan pastikan kita memahami produk itu dengan baik. Lalu, tentukan target pasar dan aplikasi yang akan digunakan untuk menjual produk kita. Untuk memasarkannya, buat konten yang menarik dan mudah dipahami,” saran dia.

Berikutnya, Charly Raya menyampaikan topik “Peran dan Fungsi e-Market dalam Mendukung Produk Lokal”. Kata dia, banyaknya barang impor yang dijual di e-dagang menjadi sorotan.

Solusinya, kata Charly, UMKM lokal harus didorong agar melek digital dan memasarkan produk secara digital sehingga bisa berkompetisi.

“Dari 62 juta UMKM, baru 6 juta yang ada di e-dagang. Produk UMKM kita bagus, tetapi juga harus terekspos melalui pemasaran digital,” tandasnya.

Pemateri lainnya, Nailul Huda yang membawakan tema “Literasi Digital dalam Peningkatan Produktivitas Ekonomi”, menyampaikan, tingginya penetrasi internet di Indonesia dan bertumbuhnya populasi kelas menengah adalah peluang yang harus dioptimalkan.

BACA JUGA :  Berkas Lengkap, KPU Palu Terima Pendaftaran Pasangan Hidayat-Andi Nur B Lamakarate

“Menurut data BPS, 50% penduduk adalah Gen Milenial dan Gen Z yang mampu beradaptasi lebih cepat dibanding generasi lainnya. Maka, peluang penjualan secara daring pun meningkat,” tuturnya.

Sementara itu, Yana Amalia yang membawakan tema “Cara Aman Investasi Online”, menuturkan, kesalahan terbesar investor pemula adalah tidak jelas apa tujuan investasinya.

“Tetapkan tujuan sebelum berinvestasi. Mau investasi apa, di mana, berapa lama, berapa modalnya, serta cari tahu ilmunya. Investasi daring pun aman jika punya ilmunya,” terang Yana.

Salah satu peserta webinar, Puteri, bertanya, manakah yang lebih baik antara menjual produk yang sudah banyak beredar atau produk baru dan unik jika UMKM adalah pemain baru di lokapasar.

BACA JUGA :  Rusdy Mastura: Gerakan Inseminasi Buatan untuk Tingkatkan Produksi Daging Sapi di Sulteng

Charly Raya menjawab bahwa UMKM harus mengenali konsumen dan ketahui kebutuhannya.

“Upayakan agar konsumen terekspos dengan produk kita. Setelah itu, cari tahu apakah mereka menyukainya,” lanjutnya.

Dalam webinar tersebut, panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***