KONAWE UTARA – “Bersama Lawan Kabar Bohong” menjadi tema utama yang diusung pada rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” yang diselenggarakan secara virtual oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, 16 Agustus 2021.
Webinar yang dipandu Fadel Karnen sebagai moderator ini menghadirkan empat narasumber, yaitu Spesialisasi Data Visualisasi dan dosen Data Driven Storytelling Universitas Multimedia Nusantara, Utami Diah Kusumawati; konten kreator dan naravlog Sulawesi, Azmir Arif Arafian; Kepala Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara, Herawati; serta Pemimpin Redaksi Kabarselebes.com, Abdullah K. Mari.
Webinar kali ini diikuti oleh 958 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi.
Pemateri pertama, Utami Diah Kusumawati yang membahas tema “Informasi Digital, Identitas Digital, dan Jejak Digital”, menjabarkan mengenai jejak digital dan informasi digital berikut dengan kelebihan serta kekurangannya. Ia juga memaparkan tentang informasi digital disertai dengan karakteristik digital yang terdiri atas alamat IP dan situs.
Selanjutnya, Azmir Arif Arafian sebagai pemateri kedua mengangkat tema “Sudah Tahukah Kamu Dampak dari Berita Bohong”. Ia mengatakan, beberapa jenis hoaks, di antaranya adalah hoax proper (berita bohong yang disengaja), judul heboh tetapi berbeda dengan isi berita, dan berita benar dalam konteks menyesatkan.
“Salah satu tujuan penyebaran hoaks adalah agar kondisi Indonesia tidak stabil. Berita bohong bukan sekedar informasi saja. Di tangan sekelompok orang, hoaks jadi ladang bisnis menguntungkan, seperti yang dilakukan oleh tim Saracen,” terangnya.
Sementara itu, Herawati yang mengusung tema “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyampaikan Pendapat di Dunia Digital”, mengungkapkan, kemahiran literasi dalam masyarakat merupakan suatu hal yang sangat penting.
“Terkait kebebasan berpendapat, jika kita ingin mengemukakan opini, maka jangan berikan opini yang bermuatan provokatif,” pesannya.
Adapun sebagai pemateri terakhir, Abdullah K. Mari, membawakan tema mengenai “Aman dan Nyaman di Dunia Digital”. Abdullah mengatakan, beberapa jenis penipuan yang terjadi di internet, di antaranya adalah phishing (pengelabuan) dan mata-mata.
“Salah satu cara untuk menghindari kejahatan digital adalah dengan tidak menggunakan kode sandi yang sama di setiap akun,” katanya.
Pada sesi tanya jawab, salah satu peserta, Rena, bertanya mengenai bagaimana cara membedakan berita hoaks dan bukan.
Menjawab pertanyaan itu, Azmir menyarankan untuk selalu memeriksa ulang berita atau informasi yang diterima.
“Jangan membaca berita hanya dari satu sumber saja,” pesannya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***