DONGGALA – Pemuda Desa Povelua, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Sahrun berinisiatif membuat pembibitan kakao dan rumah demplot secara mandiri.

Inisiatif ini bertujuan memberikan contoh bagi generasi muda di desa itu untuk berperan dalam pembangunan desa khususnya di bidang pertanian.

Sarjana Pertanian lulusan Universitas Tadulako (Untad) ini, mengatakan, pembibitan kakao dan rumah demplot dibuat untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman kakao di Desa Povelua.

Tempat pembibitan dan rumah demplot yang ia bangun itu untuk mendorong para pemuda di Desa Povelua berkebun kakao, karena dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi pemuda.

Manfaat ini meliputi peningkatan pendapatan, pembukaan lapangan kerja, dan pengembangan keterampilan serta pengetahuan terkait pertanian modern.

“Dengan menjadi petani kakao, para pemuda di Desa tidak lagi menjadi buruh di kota,” ujar Sahrul, Jumat (08/08).

Sahrul menuturkan, ide membuat tempat pembibitan dan rumah demplot secara mandiri itu berawal dari nasehat yang disampaikan oleh dosennya saat menjadi mahasiswa Jurusan Pertanian Untad.

“Saya teringat dengan pesan dosen saya, bahwa manusia yang berguna itu adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Pesan ini yang menjadi pendorong untuk membuat tempat pembibitan kakao dan rumah demplot ini. Semoga tempat ini bermanfaat bagi pemuda Povelua,” bebernya.

Menurutnya, tempat pembibitan dan rumah demplot yang ia bangun bersama pemuda lainnya sebagai contoh praktik pertanian yang baik bagi pemuda. Karena pembibitan menghasilkan bibit unggul yang siap tanam, sementara rumah demplot menjadi tempat percontohan penerapan teknologi budidaya kakao yang tepat.

“Di tempat pembibitan kakao dan rumah demplot ini kami menerapkan metode sambung pucuk, karena metode ini membuat kakao lebih tahan dari serangan hama. Harapan kami dengan adanya pembibitan dan rumah demplot ini dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen berkelanjutan,” pungkasnya.