PALU – Untuk pertama kalinya, alumni Madrasah Tsanawiyah (MTs) Alkhairaat Kalukubula dari angkatan tahun 70-an kembali dipertemukan dalam ajang silaturahim yang dirangkaikan sebagai reuni akbar, tanggal 10 sampai 11 Maret 2018 mendatang.
Reuni tersebut melibatkan seluruh alumni sejak didirikannya MTs. Alkhairaat Kalukubula oleh Habib Idrus Bin Salim Aljufri atau Guru Tua.
Panitia sendiri sudah menyiapkan agenda besar yang akan menjadi salah satu rangkaian reuni akbar. Agenda yang dimaksud adalah pembentangan kain untuk menggalang 3000 lebih tanda tangan alumni sebagai bentuk petisi untuk mengusulkan Guru Tua menjadi Pahlawan Nasional.
Menurut Ketua Panitia Reuni Akbar, Nurdiansyah, Guru Tua merupakan tokoh pejuang di Provinsi Sulawesi Tengah dalam bidang pendidikan agama Islam. Sepanjang hidupnya, ulama besar itu dikenal sebagai sosok yang cinta ilmu.
“Salah satu wujud cintanya pada ilmu adalah mendirikan lembaga pendidikan Alkhairaat sebagai sumbangsih nyata kepada agama Islam, bahkan untuk negara ini,” tutur Nanang, sapaan akrabnya, Kamis (08/03).
Usai dilakukan penandatanganan petisi, maka Ikatan Alumni MTs Alkhairaat Kalukubula akan membangun komunikasi bersama kementerian terkait dan lembaga yang ada di Sulteng.
“Semoga cita-cita kita mengabadikan nama Guru Tua sebagai pahlawan nasional terwujud, Amin Yarabbal Alamin,” tambahnya.
Nanang mengatakan, seluruh persiapan reuni akbar sudah mencapai 90 persen.
Sejauh ini, Alkhairaat yang dirintis sang guru dengan penuh perjuangan, sudah berkembang pesat. Lembaga pendidikan telah berdiri dimana-mana, hampir di seluruh penjuru negeri telah ada perguruan Alkhairaat mulai dari tingkatan TK hingga perguruan tinggi.
Tak hanya lembaga pendidikan, Alkhairaat juga sudah memiliki cabang-cabang, termasuk diantaranya rumah sakit.
Kota Palu sebagai pusatnya, menjadi pintu gerbang dakwah Islam di Kawasan Timur Indonesia. (FALDI)