PALU – Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Alkhairaat Habib Ali bin Muhammad Aldjufri, menawarkan kerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) AD.
Salah satu penawaran itu, adalah memberi kesempatan pihak TNI menjadi salah satu Pimpinan Pondok Pesantren jika bersedia.
Kata Habib Ali, pemberian kesempatan itu tak lain adalah memperkuat kedisiplinan para santri, serta juga dapat membangun pondasi nasionalisme yang kuat.
Habib menilai, kedekatan antara TNI bersama Rakyat akan lebih berdampak positif pada generasi selanjutnya, yang kondisinya kian hari kian memprihatinkan.
“Akan kita tindak lanjuti hal itu nanti bersama pihak TNI, jikalau mereka bersedia, karena pentingnya untuk memperkenalkan Indonesia atau NKRI ini untuk santri. Sebab santri ini nantinya mengajak generasi lainnya untuk bersama-sama membangun bangsa,” ujar Habib Ali, Senin (6/7) di Palu.
Menanggapi tawaran itu, Danrem 132/Tadulako Brigjen Farid Makruf menegaskan akan segera menyiapkan personelnya untuk menjadi tenaga pengajar, maupun Pimpinan Pondok Pesantren yang dibutuhkan Alkhairaat.
Selain itu, Danrem 132/Tadulako turut mendialogkan situasi keamanan yang ada di Kabupaten Poso, yang beberapa bulan terakhir sempat menjadi sorotan Nasional akibat sejumlah peristiwa besar.
Kata Danrem 142 Tadulako, dalam memberantas sisa-sisa Kelompok Warga Sipil Bersenjata di Kabupaten Poso sangat penting untuk melibatkan para ormas-ormas Agama, serta tokoh-tokoh Agama untuk menyampaikan bahwa apa hal itu sangat bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Agama.
“Karena kita begini habib, saya pihak TNI sangat menginginkan hal itu berakhirlah sudah dengan cara tertib, aman dan bijak. slSehingga semua kembali seperti semula lagi,” Katanya.
Sementara itu, menurut Habib Ali Bin Muhammad Aldjufri hal tersebut tentu bisa dilakukan, dengan mengedepankan cara-cara arif nan bijak oleh semua pihak. (Faldi)