Dengan congkak dan santainya, pria biadab yang teridentifikasi bernama Brenton Tarrant mengokang sebuah senjata laras panjang, kemudian dengan mambabi buta memuntahkan isi peluru senjata itu ke arah jemaah Shalat Jumat di dua masjid yang ada di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/03) pukul 13.45 waktu setempat.
Si biadab asal Australia anti-Islam itu dengan brutal menembaki kaum muslimin. Dalam video yang dia unggah secara live di akun media sosialnya, tanpa beban sedikitpun dia dengan santainya beberapa kali mengganti magazine senjatanya, lalu kembali memberondong para jemaah yang sudah terluka, berkali-kali
Penembakan pertama terjadi di Masjid Al Noor, dan menewaskan sekitar 30 warga sipil. Dikutip dari AP News, penembakan kedua dilancarkan di Masjid Linwood dan menewaskan 10 warga sipil.
Dua warga negara Indonesia, dikabarkan turut menjadi menjadi korban. Ayah dan anak yang belum lama ini pindah ke kota Christchurch itu kini tengah dirawat di Christchurch Public Hospital. Sang ayah mengalami luka cukup serius dan dirawat di ruangan intensif. Sementara itu, anaknya dirawat di ruang perawatan biasa.
Menyikapi peristiwa ini, Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, mengutuk keras pelaku penembakan itu. PB Alkhairaat meminta agar pemerintah Indonesia sesegera mungkin bertindak lebih cepat dan tegas, sebab di antara para korban adalah Warga Negara Indonesia (WNI).
“Kita mengutuknya. Kita tidak menerima hal-hal yang seperti itu dari siapapun,” tegas Ketua Umum PB Alkhairaat, Habib Ali bin Muhammad Aljufri.
Habib lalu mengutip Q.S Almaidah ayat 32 yang berbunyi “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.”
Kepada seluruh ummat muslim di Sulawesi Tengah maupun seluruh Indonesia, Habib menyeru agar tetap tenang serta mendiskusikan seluruh persoalan yang terjadi dengan cara yang baik.
Terpisah, Dewan Pakar PB Alkhairaat, Prof. Dr. Zainal Abidin, mengatakan, bahwa apa yang terjadi baru-baru ini bukan merupakan akhlaq orang yang beragama dan bermoral.
Dia menghimbau seluruh ummat Islam di tanah air untuk tidak melakukan tindakan apapun, karena bukan ajaran agama.
“Sebab semua agama pasti mengutuk tindakan biadab tersebut,” tandas Ketua MUI Kota Palu itu. (FALDI)