PALU – Pasca ledakan Bom dipintu masuk gereja Katedral, Makassar, Ahad (28/03), Pengurus Besar (PB) Alkhairaat merespon keras tindakan biadab tersebut. Ketua Umum PB Alkhairaat, Habib Ali Bin Muhammad Aldjufri menilai, kejadian tersebut adalah peristiwa memilukan hati semua orang yang memiliki akal sehat dan hati nurani.
Habib mengatakan, atas dalih apapun Alkhairaat dengan tegas menolak dan tidak pernah merestui tindakan-tindakan, yang mencederai tali silaturahim antar ummat beragama di Indonesia.
Habib mengutip isi Alqur’an Surat Al-An’am ayat 164, yang mengatakan setiap perbuatan dosa seseorang, dirinya sendiri yang bertanggung jawab. Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitahukan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan.
“dan dalam ayat Al-Baqarah ayat 195, dikatakan, Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik,” ujar Habib Ali, kepada MAL Online, Ahad (28/03) malam.
Selain itu, menurut habib yang juga Ketua MUI Sulteng itu, bahwa bom bunuh diri tersebut adalah sesuatu yang tidak diajarkan pada agama Allah Subhana Wata’ala. Karenanya, bisa termasuk pada golongan orang-orang yang mati dalam keadaan kafir.
“Karena tempat kita ini bukan Daulatur Harb, atau tempat peperangan, tidak ada peperangan di sini. Dan ini saya anggap sesuatu yang direncanakan untuk memberikan kesan bahwa ummat Islam seperti itu.
“Secara umum Alkhairaat mengecam sangat keras terhadap orang-orang yang merencanakan ini,” tegas Habib.
Lebih jauh, pihak Alkhairaat meminta kepada aparat yang berwenang untuk mengusut secara tuntas apapun mengenai Bom di Makassar. Sebab, hal-hal semacam itu bukanlah yang berasal dari ummat Islam.
Sementara itu, Habib Ali menghimbau kepada seluruh abnaulkhairaat dimanapun berada, maupun secara khusus di Makassar, agar tetap menyebarkan pesan-pesan perdamaian. “dan tentu jeli memandang sesuatu dengan akal sehat, jauhi hal-hal fitnah sebab kita telah berada di akhir zaman karena banyak fitnah yang akan terjadi, kalau kita termasuk dalam satu fitnah kita akan susah keluar lagi,” tandas Habib
Reporter: Faldi
Editor: Nanang