PALU – Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Alkahiraat, Habib Ali bin Muhammad Aljufri mengimbau kepada masyarakat agar memilih pemimpin yang peduli terhadap pendidikan keagaamaan khususnya pendidikan ahlak dan moral, pada Pilkada serentak 2018.
Habib menjelasakan, saat ini masyarakat sedang berhadapan dengan permasalahan sosial yang luar biasa, sehingga dibutuhkan sosok pemimpin yang bersama-sama membantu para ilmuawan dan ulama untuk memperbaiki ahlak masayarakat.
“Karena manusia itu kata Nabi Muhammad SAW, agamanya itu berdasarkan siapa pimpinannya,” tegas Habib Ali.
Habib mencontohkan, jika seorang pemimpin mengonsumsi narkoba, maka masyarakatnya juga ikut-ikutan.
“Istilahnya sama dengan penjahit, pekerjaan sebagai penjahit, tetapi bajunya sendiri sobek,” ujar Habib Ali.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah itu juga mengimbau masyarakat untuk dapat menahan diri dan tidak terpancing dengan isu-isu yang dihembuskan menjelang Pilkada.
Baginya, semua orang ingin menang, namun sebagai negara demokrasi, pemenangnya sendiri adalah yang paling banyak dipilih masyarakat. Tetapi kata dia, harus dipercayai, bahwa kemenangan itu bukan semata-mata hasil sendiri, tetapi karena ketentuan dari Allah SWT.
Sebagai masyarakat yang diatur oleh undang-undang, lanjut dia, siapa saja boleh berjuang untuk kemenangan, namun harus dalam kerangka memperjuangan visi, misi dan program kerja, bukan dengan dengan mencari kesalahan orang lain.
“Dalam Pilkada bukan secara pribadi, tetapi membawa kepentingan masyarakat dan ummat,” tambahnya.
Menurutnya, mencari kesalahan orang lain pasti mudah, karena tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti punya kesalahan. Tetapi, tanya dia, apakah niatan untuk berkompetisi di Pilkada hanya untuk mencari kesalahan orang lain, atau ingin membangun daerah?.
Di Provinsi Sulteng sendiri, sesuai jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pilkada serentak tahun 2018 akan dilaksanakan tanggal 27 Juni 2018, di tiga daerah yakni Kabupaten Parigi Moutong, Donggala dan Morowali. (FAUZI)