PALU – Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Dr. Ir. Alimuddin Paada, mengatakan, secara umum, jalannya demokrasi di Sulteng, terutama saat Pilkada berlangsung, tetap aman dan kondusif. Tidak ada letupan atau gesekan yang mengarah pada perpecahan.
Hal ini disampaikan Alimuddin saat menjawab pertanyaan salah seorang siswa Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) ke-64 Tahun 2022, di Ruang Pilibu Kantor Gubernur Sulteng, Selasa kemarin.
“Meskipun ada protes dari beberapa elemen masyarakat, namun masih damai dan tidak menimbulkan eskalasi yang hebat,” katanya.
Politisi Partai Gerindra itu menambahkan, jika ada sengketa Pilkada, arahnya selalu diselesaikan ke Mahkamah Konstitusi.
“Jadi Insya Allah kita masih aman aman saja untuk urusan Pilkada. Bahkan setelah itu, para pendukung masing-masing kandidat mesra kembali,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Alimudin juga memberikan masukan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait ZRB (Zona Rawan Bencana) pada lokasi yang masih bisa ditempati agar tetap dipergunakan dengan konstruksi yang lebih baik lagi.
Pertemuan para siswa SSDN PPRA angkatan ke-64 dibuka Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Mayjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah.
Wakil Gubernur Lemhanas menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yang telah berpartisipasi dalam pertemuan ini.
Program SSDN PPRA dilaksanakan selama lima hari, sejak tanggal 4 sampai 8 Juli 2022 di empat daerah, yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku dan Jawa Timur.
“Kegiatan ini juga ingin melihat situasi dan mendengarkan berbagai persolan terkait politik, sosial budaya dan dinamika lainnya, termasuk informasi kekinian terkait terorisme dan jalannya demokrasi di masing-masing daerah,” kata Wakil Gubernur Lemhanas. *